Puncak kunjungan wisatawan pada libur Lebaran tahun ini di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, meleset dari target pengelola obyek wisata andalan Jawa Tengah tersebut.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Puncak kunjungan wisatawan pada libur Lebaran tahun ini di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terjadi pada Sabtu (8/6/2019). Namun, jumlah wisatawan meleset dari target pengelola obyek wisata andalan Jawa Tengah tersebut.
Pada Sabtu itu, jumlah pengunjung tercatat mencapai 53.386 orang. Adapun target yang ditetapkan sebelumnya oleh pihak Taman Wisata Candi Borobudur 60.000 orang. General Manager Taman Wisata Candi Borobudur I Gusti Putu Ngurah Sedana mengatakan, hal ini diprediksi berdampak pada keseluruhan capaian kunjungan hingga akhir musim liburan pada H+10 Lebaran nanti.
”Mungkin, kali ini, capaian keseluruhan pengunjung Candi Borobudur pada musim liburan Lebaran akan sedikit meleset. Kurang dari target,” ujar Putu, Rabu (12/6/2019).
Jika dibandingkan dengan jumlah wisatawan saat puncak kunjungan pada musim libur Lebaran tahun lalu, jumlah wisatawan pada puncak kunjungan kali ini bahkan turun. Tahun lalu, pengunjung mencapai 57.000 orang.
Keramaian pengunjung Candi Borobudur pada musim libur Lebaran diprediksi berlangsung selama 4-15 Juni 2019. Selama 11 hari tersebut, jumlah pengunjung ditargetkan mencapai 377.635 orang. Hingga Selasa, jumlah wisatawan baru mencapai sekitar 248.000 orang, atau sekitar 66 persen dari target.
Berdasarkan data yang dihimpun kantor Taman Wisata Candi Borobudur, pada H-1 Lebaran, jumlah kunjungan wisatawan mencapai 11.403 orang. Angka ini terus bertambah dan mulai melesat pada H+1 Lebaran mencapai 33.445 orang, 50.021 orang (H+2), dan 53.386 orang (H+3).
Saat ini, Putu mengatakan, pihaknya tidak bisa mengharapkan ada lonjakan pengunjung hingga kisaran 50.000 orang lagi. ”Minggu ini, jumlah wisatawan akan sama seperti saat libur akhir pekan biasa saja,” katanya.
Mungkin situasi politik membuat sebagian masyarakat merasa cemas untuk bepergian ke pusat-pusat keramaian. (I Gusti Putu Ngurah Sedana, General Manager Taman Wisata Candi Borobudur)
Berkurangnya jumlah wisatawan ini, menurut Putu, diduga dipicu berbagai macam faktor, salah satunya kegaduhan politik yang mewarnai pemilihan presiden yang masih terasa berkepanjangan hingga sekarang. ”Mungkin situasi politik membuat sebagian masyarakat merasa cemas untuk bepergian ke pusat-pusat keramaian,” ujarnya.
Faktor lain, menurut Putu, diduga juga terkait kenaikan harga tiket pesawat dan semakin banyaknya jalan tol baru yang memudahkan akses masyarakat bepergian ke luar kota. ”Karena bisa langsung pergi ke kota yang dituju melalui jalan tol, maka tidak banyak pemudik yang melewati dan mampir di Kabupaten Magelang dan ke Candi Borobudur,” ujarnya.
Hal serupa diungkapkan Kepala Kepolisian Resor Magelang Ajun Komisaris Besar Yudianto Adhi Nugroho. Banyaknya jalan tol yang makin memudahkan masyarakat untuk bepergian menyebabkan tingkat keramaian di jalan-jalan di Kabupaten Magelang relatif berkurang dibandingkan pada musim libur Lebaran tahun lalu.
Hal ini, menurut dia, berdampak positif dalam menurunkan jumlah pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. ”Jumlah pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas pada musim libur Lebaran kali ini berkurang sekitar 40 persen dibandingkan pada Lebaran tahun lalu,” ujar Yudianto.
Selama pelaksanaan Operasi Ketupat Candi 2019 sejak 29 Mei hingga 10 Juni, jumlah pelanggaran lalu lintas terdata mencapai sekitar 500 pelanggaran. Adapun kecelakaan lalu lintas sebanyak enam kasus.