Penanganan arus mudik di Banten pada tahun 2019 dianggap lebih baik dibandingkan masa Lebaran 2018. Selama kurun waktu itu, jumlah kecelakaan lalu lintas serta korban luka berat dan ringan menurun. Selain itu, kasus kejahatan dapat ditekan.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·3 menit baca
SERANG, KOMPAS – Penanganan arus mudik dan balik di Banten pada tahun 2019 dianggap lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah kecelakaan lalu lintas serta korban luka berat dan ringan menurun. Selain itu, kasus kejahatan dapat ditekan.
Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Banten Inspektur Jenderal Tomsi Tohir saat menyampaikan sambutan pada Apel Konsolidasi Operasi Ketupat Kalimaya 2019 di Serang, Banten, Kamis (13/6/2019), mengatakan, pengamanan Idul Fitri di Banten berlangsung 29 Mei-10 Juni.
“Soal kamtibmas, kejahatan yang terjadi sebanyak 27 kasus pada masa Lebaran tahun 2019. Jumlah itu turun dibandingkan periode yang sama tahun 2018 atau 32 kasus,” ujarnya. Selain itu, jumlah kecelakaan lalu lintas turun dari 35 kejadian menjadi 25 kejadian.
Tomsi mengatakan, jumlah korban meninggal dunia juga turun dari 15 orang menjadi 12 orang. Sementara jumlah korban luka berat turun 83 persen. “Demikian pula dengan jumlah korban luka ringan yang turun 48 persen. Rangkaian pengamanan itu berjalan baik dan lancar,” kata dia.
Tomsi mengatakan, pencapaian tersebut bisa diraih meski tantangannya semakin berat. Kompleksitas persoalan yang dihadapi Polda Banten dipengaruhi tak hanya peningkatan arus mudik dan balik. Situasi nasional seusai pemungutan suara juga menghangat.
Tomsi mengatakan, Apel Konsolidasi Operasi Ketupat Kalimaya 2019 dilakukan untuk mengakhiri rangkaian pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah. “Apel itu juga menjadi momentum untuk mengevaluasi pelaksanaan tugas serta mengecek kembali kekuatan personel, sarana, dan prasarana,” ucapnya.
General Manager PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak Solikin mengatakan, penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten sejak H-7 hingga hari pertama Lebaran sebanyak 902.678 orang.
Sementara, penumpang yang sudah kembali ke Pelabuhan Merak sejak hari kedua Lebaran hingga H+6 sebanyak 766.713 orang. Untuk itu, tinggal 15 persen penumpang atau 135.965 orang yang belum menyeberang ke Pelabuhan Merak. Selama angkutan Lebaran berlangsung, arus mudik dan balik di pelabuhan tersebut berjalan lancar.
Kepala Badan Pendapatan Daerah Banten Opar Sohari, mengatakan, masyarakat Banten yang hendak membayar pajak kendaraan bermotor saat liburan Lebaran, tetap dilayani. Selama liburan tersebut, para pembayar pajak kendaraan bermotor justru membeludak.
“Layanan itu dibuka pada pukul 08.00-16.00. Tapi, kalau masih ada wajib pajak yang mau membayar pada pukul 16.00 harus tetap dilayani,” ujarnya. Menurut Opar, para pemilik kendaraan umumnya membayar pajak tersebut setelah menerima tunjangan hari raya.