Terbakar Saat Main Mercon, Bocah Asal Pati Dirawat di RS Kariadi
Korban luka bakar pada wajah, M Khoirul Muhaimin (10), warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah, hingga Jumat (14/5/2019), masih dirawat intensif di RSUP Dr Kariadi, Semarang. Para dokter terus mengupayakan agar tak terjadi infeksi pada kulit yang terluka bakar.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS - Korban luka bakar pada wajah, M Khoirul Muhaimin (10), warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah, hingga Jumat (14/5/2019), masih dirawat intensif di RSUP Dr Kariadi, Semarang. Para dokter terus mengupayakan agar tak terjadi infeksi pada kulit yang terluka bakar.
Kejadian tersebut menimpa Khoirul pada Selasa (4/6) siang atau sehari sebelum Hari Raya Idul Fitri. Kala itu, Khoirul dan dua rekannya sedang bermain mercon bumbung atau petasan dari batang bambu. Terkena minyak tanah, api membesar dan menyambar wajah Khoirul.
Setelah kedua orangtuanya mengetahui peristiwa itu, Khoirul dibawa ke Puskesmas Pucakwangi, lalu dirujuk ke RS Budi Agung Juwana, Pati. Karena lukanya serius, dia pun dirujuk ke RSUP Dr Kariadi Semarang. Tiba di RSUP Dr Kariadi Selasa malam, ia langsung masuk ke ruang rawat intensif anak (PICU).
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP Dr Kariadi, dr Baskoro, di Kota Semarang, Jumat mengatakan, penanganan terus dilakukan secara intensif. "Hari ini sudah ada kontak mata. Sementara kami buat dia tidak terlalu aktif untuk mengurangi potensi infeksi," kata Baskoro.
Baskoro menambahkan, penanganan terus dilakukan secara optimal agar granulasi atau tumbuh kembalinya kulit berjalan baik. Terkait hal itu, lanjut Baskoro, hingga kini perkembangannya positif. Itu antara lain karena fungsi penglihatannya baik dan diharapkan juga pada fungsi organ hidung dan mulut.
Kepala Instalasi Rawat Intensif RSUP Dr Kariadi, dr M Supriatna, menjelaskan, luka bakar yakni pada wajah, serta paha dan tangan. "Luka bakar derajat tiga, artinya sampai mengenai kulit bagian bawah. Luka bakar mengenai sekitar 10 persen dari seluruh permukaan tubuh," ujar Supriatna.
Luka bakar derajat tiga, artinya sampai mengenai kulit bagian bawah. Luka bakar mengenai sekitar 10 persen dari seluruh permukaan tubuh.
Sejak awal, lanjutnya, tindakan yang dilakukan yakni pembersihan luka agar tidak terjadi infeksi. Sebab, luka bakar seperti itu berpotensi menyebabkan sepsis atau infeksi sistemik di seluruh tubuh, yang berpengaruh pada organ lain.
Kemungkinan terburuk yakni cacat permanen hingga meninggal. Pihaknya pun mewaspadai hal itu dan berusaha agar tak terjadi infeksi.
"Kami merawat secara komprehensif, yakni bekerja sama dengan berbagai disiplin ilmu. Selain (dokter) di PICU, juga dengan dokter bedah plastik serta nutrisi metabolik. Setidaknya tujuh divisi terlibat. Ini penting karena kami sangat memerhatikan perkembangan anak," ujar Supriatna.
Ia menambahkan, apabila pasien terbebas dari risiko infeksi, granulasi akan berjalan baik setelah 2-3 minggu. Namun, dalam kasus yang menimpa Khoirul, kemungkinan pemulihan berjalan cukup lama, yakni lebih dari tiga minggu. Sebab, kondisi luka bakar mencapai derajat tiga.
Murni kecelakaan
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pati, Ajun Komisaris Yusi Andi Sukmana mengatakan, setelah diselidiki, kejadian tersebut murni kecelakaan. Api membesar dan menyambar Khoirul karena kurangnya kehati-hatian dari temannya, yakni MR dan HP yang menyalakan mercon.
Menurut Yusi, saat kejadian, MR menuang minyak tanah ke lubang bumbung atau bambu. "Kemudian api disulut oleh HP dengan menggunakan ranting kayu. Minyak tanah pun terbakar dan kemudian menyembur ke tubuh Khoirul, yang saat itu juga sedang bermain," kata Yusi.
Yusi pun menekankan bahwa informasi dan pemberitaan yang beredar bahwa korban dibakar oleh temannya memakai cairan spiritus tidak benar. Adapun barang bukti yang ditemukan di tempat kejadian perkara yakni bambu, ranting kayu, serta minyak tanah dalam botol plastik.
Irham, perwakilan keluarga korban, saat ditemui di RS Dr Kariadi, menuturkan, peristiwa terjadi karena kecerobohan dalam bermain dan bukan suatu kesengajaan. "Dalam kejadian ini, semua keluarga, korban serta tetangga sudah tidak ada masalah. Semua selesai," katanya.