Penataan kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, didorong menjadi destinasi wisata unggulan. Kawasan peninggalan kolonial Belanda itu didorong menjadi etalase industri kreatif produk asal Jateng dan sekitarnya.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS - Penataan kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, didorong menjadi destinasi wisata unggulan. Kawasan peninggalan kolonial Belanda itu didorong menjadi etalase industri kreatif produk asal Jateng dan sekitarnya.
Salah satunya yakni Galeri Industri Kreatif Semarang, yang menempati bangunan lama milik PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero). Galeri itu memfasilitasi pelaku industri kecil dan menengah (IKM), khususnya dalam hal mode, furnitur, barang antik, kerajinan tangan, dan kuliner.
Kepala Dinas Perindustrian Kota Semarang, Nurjanah, di Semarang, Senin (17/6/2019), mengatakan, salah satu tujuan revitalisasi Kota Lama yakni wisata. "Dari situ, akan ada multiplier effect (dampak ikutan), baik pada hotel, kuliner, serta produk-pruduk para pelaku IKM kreatif," ujarnya.
Galeri Industri Kreatif Semarang ialah hasil "keroyokan" sejumlah lembaga, antara lain Kementerian Perindustrian, Pemprov Jateng, Pemkot Semarang, PT PPI, Bank Jateng, PT Pertamina, PT Angkasa Pura, dan PT Brantas Abipraya. Yang ditawarkan di galeri itu yakni produk IKM berkualitas premium.
Nurjanah menjelaskan, para pedagang yang berjualan sama sekali tidak dipungut biaya, termasuk biaya sewa. "Ini CSR (tanggung jawab sosial perusahaan). Misalnya gerobak (lapak) pedagang barang antik oleh Angkasa Pura untuk dan gerai kuliner oleh Pertamina. Sistem pembayaran yang digunakan nontunai," ujarnya.
Adapun para pedagang barang antik sebelumnya menempati sebelah timur Taman Srigunting, mulai memasuki gedung tersebut pada awal Mei. Sementara peresmian dilakukan Minggu (26/5).
Berdasarkan pantuan, Senin, ruang pasar barang antik menjadi yang paling banyak dikunjungi. Ada 36 lapak pedagang di ruangan itu. Ke arah utara, terdapat gerai pakaian, batik, dan furnitur. Sementara itu, di area sentra kuliner, baru empat gerai yang menjajakan buka.
Ramaikan Kota Lama
Pedagang sekaligus Ketua Pasar Barang Antik Kota Lama Semarang, Anton Susatyo berharap, seiring tuntasnya revitalisasi Kota Lama, akan semakin banyak pengunjung datang. "Intinya, kami ingin meramaikan Kota Lama. Sebab, saat ini Semarang belum punya pasar barang antik seperti Triwindu di Solo," ujarnya.
Pedagang barang antik, Ibrahim (60), menuturkan, yang sudah sebulan berdagang di Galeri Industri Kreatif Semarang, mengaku jumlah pembelinya menurun sekitar 50 persen. Namun, ia meyakini, pemasarannya akan membaik secara bertahap. Ke depan, akan semakin banyak pengunjung Kota Lama mampir ke gerainya.
Adapun galeri tersebut melengkapi roda ekonomi kreatif di Kota Lama Semarang. Sebelumnya, pada 2017, Pemkot Semarang meresemikan Semarang Creative Gallery atau Galeri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Galeri itu menjadi wahana promosi khusus UMKM asal Semarang.
Sebelumnya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dalam keterangannya, menuturkan, revitalisasi Kota Lama bukan sekadar menata ulang jalanan atau taman-taman agar tampak cantik. Namun juga pemanfaatan sejumlah gedung bersejarah yang semula kosong atau tak terpakai.