Kepolisian Daerah Banten menggelar Festival Damai dan Deklarasi Kebhinekaan di Tangerang, Banten, Minggu (23/6/2019). Festival itu diharapkan merekatkan kebersamaan dan persatuan, khususnya di Banten.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Kepolisian Daerah Banten menggelar Festival Damai dan Deklarasi Kebhinekaan di Tangerang, Banten, Minggu (23/6/2019). Festival itu diharapkan merekatkan kebersamaan dan persatuan, khususnya di Banten.
Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Banten Inspektur Jenderal Tomsi Tohir mengatakan, festival itu diharapkan dapat menurunkan ketegangan politik seusai pemilihan umum presiden (pilpres). Polarisasi menjadi konsekuensi demokrasi, tetapi persatuan harus diutamakan. Dalam acara itu, Tomsi membacakan teks deklarasi untuk menolak kerusuhan dan kekerasan, serta mendukung kebinekaan.
Festival yang dihadiri sekitar 65.000 pengunjung itu juga dirangkai dengan Millenial Road Safety Festival untuk mengajak generasi muda berlalu lintas dengan tertib.
Menurut Tomsi, kampanye kebinekaan dan berkendara dengan aman itu dilaksanakan dengan fokus generasi muda atau milenial. ”Saya berharap festival itu bisa meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap Tanah Air dan kebinekaan,” ujarnya.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Banten Ajun Komisaris Besar Edy Sumardi, Festival Damai dan Deklarasi Kebhinekaan merupakan bentuk kerja sama pihaknya dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang. Para pengunjung festival itu dihibur pedangdut Ikke Nurjanah, pelawak Sule, dan grup musik Wali.
Festival yang diselenggarakan di Alun-alun Tigaraksa, Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang itu juga diramaikan penampilan drumband serta pertunjukan tradisional dari sejumlah provinsi, seperti reog, barongsai, tanjidor, dan angklung gubrag.
Selain itu, puluhan ribu warga mengikuti gerak jalan yang mengelilingi Puspemkab Tangerang dengan jarak sekitar 2 kilometer. Festival itu juga dihadiri Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dan Komandan Kodim/0510 Tigaraksa Letnan Kolonel (Inf) Parada Tampubolon.