Persawahan di sejumlah desa di Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten, dilanda kekeringan. Sebagian saluran irigasi yang mengalirkan air dari Bendungan Cikoncang, rusak. Masyarakat setempat berharap saluran itu diperbaiki.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
LEBAK, KOMPAS – Persawahan di sejumlah desa di Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten, dilanda kekeringan. Sebagian saluran irigasi yang mengalirkan air dari Bendungan Cikoncang, rusak. Masyarakat setempat berharap saluran itu diperbaiki.
Menurut Kepala Desa Katapang, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Emed Kurniawan, Senin (24/6/2019), kekeringan sudah terjadi sekitar satu bulan. Tak hanya Katapang, kekeringan juga terjadi di tiga desa lain di Kecamatan Wanasalam, yakni Parungpanjang, Cipedang, dan Cisarap.
“Luas total persawahan yang kekeringan di desa-desa itu sekitar 1.800 hektar. Air yang mengalir ke persawahan di semua desa itu berasal dari Bendungan Cikoncang,” ujarnya. Emed mengatakan, total luas sawah di desa-desa tersebut 2.252 hektar.
Kekeringan tersebut disebabkan debit air yang tidak memadai dari Bendungan Cikoncang menuju saluran irigasi teknis. “Saluran pembuangannya bermasalah. Air tak bisa naik dari bendungan itu ke saluran irigasi. Gagal panen sudah terjadi. Saya tak tahu luasnya tapi masih sedikit,” ucapnya.
Menurut Emed, jika saluran itu lekas diperbaiki, sebagian besar sawah masih bisa diselamatkan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak diminta secepatnya memperbaiki saluran tersebut. Masyarakat sudah berupaya memperbaiki saluran pembuangan.
Saluran pembuangannya bermasalah. Air tak bisa naik dari bendungan itu ke saluran irigasi. Gagal panen sudah terjadi. Saya tak tahu luasnya tapi masih sedikit
Dipungut iuran
“Setiap petani dipungut iuran Rp 10.000. Gotong royong sudah dilakukan pakai karung tapi tetap ambles. Pintu pembuangan masih bocor,” ujarnya. Emed mengatakan, Wanasalam termasuk kecamatan penghasil pangan terbesar di Kabupaten Lebak, bahkan Banten.
Kepala Desa Cisarap Jumra mengatakan, kekeringan telah berlangsung sejak sebelum bulan puasa. Luas desa tersebut lebih kurang 3.000 hektar dengan 1.129 hektar di antaranya adalah persawahan. Hampir semua sawah di Desa Cisarap kekeringan.
“Saluran irigasi dari Bendungan Cikoncang tidak ada airnya. Banyak saluran irigasi yang rusak. Saya berharap, saluran itu diperbaiki,” ucapnya. Jumra mengatakan, setiap tahun, kekeringan selalu terjadi di Desa Cisarap. Kekeringan biasanya berangsur usai mulai Oktober.
Saluran irigasi dari Bendungan Cikoncang tidak ada airnya. Banyak saluran irigasi yang rusak. Saya berharap, saluran itu diperbaiki
Selain perbaikan irigasi, Jumra meminta Pemkab Lebak membangun jalan aspal agar para petani bisa menjual hasil panennya dengan lancar. Sebagian petani di Desa Cisarap harus menjual hasil panen dengan memikulnya. Pengemudi sepeda motor pun sulit mendatangi sawah para petani tersebut.
“Perlu dibangun jalan produktif pertanian. Dulu, pernah dibangun tetapi saya lupa. Sudah puluhan tahun belum tersentuh pembangunan,” ujarnya. Desa Cisarap berada di sebelah selatan ibu kota Banten, yakni Serang dengan jarak sekitar 120 kilometer.