Sejumlah anak muda di Kabupaten Malang, Jawa Timur, masih tertarik menjadi perangkat desa. Hal ini menjadi salah satu indikator mulai tumbuhnya kesadaran di kalangan pemuda untuk ikut memikirkan dan memajukan desanya.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Sejumlah anak muda di Kabupaten Malang, Jawa Timur, masih tertarik menjadi perangkat desa. Hal ini menjadi salah satu indikator mulai tumbuhnya kesadaran di kalangan pemuda untuk ikut memikirkan dan memajukan desanya.
Belasan anak muda, Kamis (27/6/2019), mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) untuk menduduki empat kursi perangkat desa di Desa Sitirejo, Kecamatan Wangir. Mereka memperebutkan posisi sebagai kepala urusan perencanaan, kepala urusan umum, dan kepala dusun.
”Memang lumayan ada banyak anak mudanya. Rata-rata masih berusia 20-an tahun. Semoga nanti terpilih calon-calon terbaik untuk mengisi posisi yang kosong,” kata Kepala Desa Sitirejo Buwang Suharja.
Meski dari 16 peserta ujian perangkat hanya akan diambil empat orang, tetapi Buwang berharap, anak-anak muda yang lain tetap mau aktif di desa. ”Nanti kalaupun tidak lolos jadi perangkat, harapannya mereka tetap mau aktif di desa, misalnya menjadi operator atau aktif di kegiatan lain. Jadi, saat ada posisi perangkat kosong, tidak bingung lagi mencari gantinya. Sudah ada calon-calon yang paham kondisi desanya,” kata Buwang.
Ia senang masih banyak anak muda tertarik menjadi perangkat desa. Selama ini, banyak anak muda di desanya lebih memilih bekerja di luar kota seusai lulus sekolah.
Ia senang masih banyak anak muda tertarik menjadi perangkat desa. Selama ini, banyak anak muda di desanya lebih memilih bekerja di luar kota seusai lulus sekolah.
Sementara itu, anak-anak muda yang mengikuti seleksi perangkat di Desa Sitirejo mengatakan ingin memajukan daerah tempat tinggalnya. ”Saya ingin desa saya bisa seperti desa lain. Banyak kegiatan untuk masyarakatnya, misalnya ada senam hamil atau kegiatan kreatif lain seperti desa sebelah. Saya berpikir bisa jadi karena selama ini desa saya tidak ada anak mudanya. Makanya, saya daftar seleksi, siapa tahu saya bisa ikut menyumbang ide dan gagasan,” kata Yuyun Rahmadesi (24), salah seorang peserta tes perangkat.
Yuyun adalah asisten dosen di Universitas Muhammadiyah Malang yang lulus pada akhir 2018. Ia berharap dapat menyumbangkan ide dan semangatnya untuk membangun tanah kelahirannya itu.
Camat Wagir R Ichwanul Muslimin berharap, dengan seleksi perangkat akan muncul tenaga muda yang bisa diajak melesat menjawab tantangan zaman.