Kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali selama Mei 2019 sebanyak 485.795. Jumlah itu naik 1,82 persen jika dibandingkan kunjungan selama April 2019.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS – Kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali selama Mei 2019 sebanyak 485.795. Jumlah itu naik 1,82 persen jika dibandingkan kunjungan selama April 2019. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, jumlah kunjungan itu menurun 8,08 persen.
Demikian pemaparan Kepala Bagian Tata Usaha Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Dewa Suambara ketika menyampaikan perkembangan pariwisata Bali bulan Mei 2019 di Kantor BPS Bali, Denpasar, Senin (1/7/2019).
Penurunan kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) yang langsung ke Bali, dari pencatatan BPS, terjadi mulai Februari 2019. Secara kumulatif, jumlah wisman ke Bali selama periode Januari-Mei 2019 mencapai 2.305.892 kunjungan. Jumlah itu masih lebih rendah dibandingkan periode Januari-Mei 2018 yang sebanyak 2.348.455.
Terkait hal itu, Kepala BPS Bali Adi Nugroho mengatakan, penurunan jumlah kunjungan wisman diperkirakan turut dipengaruhi situasi global selain faktor di dalam negeri. Menurut Adi, tingginya tarif tiket pesawat untuk rute domestik diduga turut berimbas terhadap kunjungan wisman ke Indonesia, termasuk ke Bali.
“Secara internasional, ada kemungkinan gairah berwisata sedang terganggu akibat terjadinya resesi karena pengaruh perang dagang antara Amerika Serikat dan China,” ujar Adi.
Dia menambahkan, situasi diharapkan membaik seiring dengan adanya perubahan tarif tiket pesawat rute domestik dan mulai meredanya ketegangan antara pemerintah AS dan China.
Naik
BPS Bali mencatat, wisman asal Australia paling banyak berkunjung ke Bali pada Mei 2019 dengan jumlah kunjungan 98.625. Wisman asal China berada di posisi kedua kemudian disusul wisman dari India, Amerika Serikat, dan Inggris. Dari lima negara tersebut, menurut pencatatan BPS Bali, kunjungan wisman asal AS yang tercatat menunjukkan pertumbuhan pada Mei lalu, sedangkan kunjungan wisman dari Australia, China, India, dan Inggris cenderung turun.
Sementara itu, PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Bali, mencatat kunjungan wisman ke Bali melalui Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai menunjukkan peningkatan selama Januari-Mei 2019. Menurut survei BPS Bali, mayoritas wisman yang datang ke Bali menggunakan pesawat melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dibandingkan menggunakan angkutan laut.
Secara terpisah, dalam acara pembukaan pameran paket perjalanan dan wisata Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2019 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Kabupaten Badung, Rabu (26/6), Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani Mustafa menyebutkan, Bali berperan penting dalam kepariwisataan Indonesia.
Kontribusi kunjungan wisman ke Bali, menurut Rizki, mencapai sekitar 40 persen dari total kunjungan wisman ke Indonesia.
Terkait perkembangan pariwisata Bali, BPS juga mencatat tingkat keterisian kamar hotel berbintang di Bali. Tingkat penghunian kamar hotel berbintang pada Mei 2019 sebesar 51,56 persen, atau turun 8,77 poin dibandingkan bulan April yang sebesar 60,33 persen.
Di sisi lain, rata-rata lama tamu menginap di hotel berbintang di Bali pada Mei 2019 naik 0,13 poin dibandingkan periode April 2019.
Menurut Adi, situasi perkembangan pariwisata Bali itu perlu mendapatkan perhatian dari para pemangku kepentingan yang terkait. Adi menambahkan, situasi itu juga menggambarkan Bali masih memiliki daya tarik dan nilai jual sebagai destinasi pariwisata.