Penggalian Refinery Development Master Plan di area Unit Pengolahan V Pertamina di Balikpapan sempat mengeluarkan bau seperti gas selama dua hari. Masyarakat berharap kejadian serupa tidak berulang karena mengganggu aktivitas masyarakat sekitar kilang.
Oleh
SUCIPTO
·2 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS - Penggalian Refinery Development Master Plan di area Unit Pengolahan V Pertamina di Balikpapan, Kalimantan Timur, sempat mengeluarkan bau seperti gas selama dua hari. Masyarakat berharap kejadian serupa tidak berulang karena mengganggu aktivitas masyarakat sekitar kilang.
Kawasan permukiman atas air Kelurahan Margasari, Kecamatan Balikpapan Barat, Balikpapan, terletak sekitar 500 meter dari unit pengolahan itu. Sejak Minggu (30/6/2019) hingga Senin (1/7/2019) bau gas tercium menyengat saat siang hari karena terbawa angin ke permukiman di sekitar pesisir.
Ros (38), warga RT 006, Kelurahan Margasari, mengatakan, bau gas yang menyengat membuat kepalanya pusing. Ia menyiasatinya dengan mengenakan masker saat bepergian agar aroma seperti gas itu tak begitu menyengat.
"Anak-anak juga ada yang mual dan muntah," katanya, Selasa (2/7).
Aroma seperti gas itu sudah tidak tercium pada Selasa siang. Saat sore hari, menurut pantauan Kompas, meski angin berhembus kencang, aroma itu tidak tercium. Warga juga sudah tak mengenakan masker.
Warga berharap, hal itu tak terulang. Aroma seperti gas yang menyengat itu mau tak mau pasti terhirup warga di sekitar unit pengolahan Pertamina. Warga takut hal itu mengganggu kesehatan warga.
Amin (35), warga RT 029 Kelurahan Margasari, mengatakan, bau gas seperti ini pernah terjadi sekitar lima tahun lalu. Saat hal itu terulang dalam dua hari kemarin, ia mengatakan, puskesmas di sekitar langsung memeriksa kesehatan warga. Masyarakat juga dibagikan masker.
"Sudah tidak tercium lagi sejak hari ini. Semoga tidak terulang lagi," katanya.
Penetralan
Region Manager Communication & CSR Pertamina Kalimantan Heppy Wulansari mengatakan, bau seperti gas itu akibat adanya pekerjaan galian di Refinery Development Master Plan di area kilang yang terletak sekitar 500 meter dari permukiman warga.
"Dari lubang galian keluar bau menyengat, tapi sudah dilakukan upaya penetralan bau dan galian sudah ditutup," kata Heppy.
Ia mengatakan, kegiatan tersebut sudah selesai sejak Jumat lalu. Saat mendengar keluhan warga, Heppy mengatakan, Pertamina juga mengerahkan tenaga medis ke masyarakat setempat.
"Kami sudah siagakan juga tenaga medis setelah mendengar kabar untuk antisipasi jika ada warga yang pusing," katanya.