Festival Tepi Sawah, Pestanya Kebersamaan di Sawah
Festival Tepi Sawah tetap selamanya berada di pinggir sawah. Memasuki tahun ke-3, festival ini akan digelar di Apik Pejeng, Gianyar, Bali, 6-7 Juli 2019.
Oleh
AYU SULISTYOWATI
·2 menit baca
GIANYAR, KOMPAS – Festival Tepi Sawah tetap selamanya berada di pinggir sawah. Memasuki tahun ke-3, festival ini akan digelar di Apik Pejeng, Gianyar, Bali, 6-7 Juli 2019.
Sejumlah musisi nusantara bakal memeriahkan acara ini. Beberapa diantaranya adalah sinden yang piawai menyanyi jazz dan blues Endah Laras, dalang cilik Narend hingga Anda Perdana Balawan featuring Made Ciiaaattt.
“Kami menyelenggarakan festival ini dengan semangat kebersamaan, seperti semangat warga yang bekerja di sawah. Lewat festival ini, kami juga mengajak semua pihak mengabadikan sawah dan konsep kebersamaan tanpa rekayasa,” kata Etha Widiyanto, founder Festival Tepi Sawah, Selasa (2/7/2019).
Tak hanya menampilkan pementasan, festival juga menggelar workshop film bersama Erick EST, Workshop cukil dengan Rumah Kelima Workshop tari dengan Dayu Ani dan juga workshop dengan Made Bandem. Turut serta group-group dari generasi muda yaitu dari Institut Seni Indonesia Denpasar dan Universitas Udayana.
Anom Antida, founder Festival Tepi Sawah lainnya, mengatakan, gelaran ini berupaya menjadikan kolektivitas khas Bali sebagai semangat utama. Festival ini, kata dia, kian menciptakan lingkungan dinamis dan kreatif bagi masyarakat modern dan individual lewat seni yang dibalur program-program ramah lingkungan.
Di dalam segi tatanan produksi, Festival Tepi Sawah ini dipersiapkan dengan matang dan tahun ke tahun, baik dari tata panggung, juga dari tata suara dan pencahayaan. “Kami mencoba dari tahun ke tahun untuk menyuguhkan sebuah festival yang ramah dengan nada anak-anak dan keluarga ” jelas Anom.