Bandar Udara Juanda Surabaya menyiapkan fasilitas pendukung untuk kelancaran pemberangkatan jemaah calon haji embarkasi Surabaya yang akan mulai bertolak ke Tanah Suci, Sabtu besok.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS - Bandar Udara Juanda Surabaya mulai menyiapkan fasilitas pendukung untuk kelancaran pemberangkatan jemaah calon haji embarkasi Surabaya. Salah satunya memindahkan fasilitas pemeriksaan keamanan barang bawaan ke Asrama Haji Sukolilo.
Communication and Legal Section Head Bandara Juanda Yuristo Ardhi Hanggoro mengatakan, pemindahan fasilitas dari bandara ke asrama haji itu untuk mengoptimalkan proses pemeriksaan barang bawaan jamaah calon haji yang jumlahnya banyak. Selain itu, kebijakan tersebut juga untuk mengejar ketepatan waktu keberangkatan penerbangan.
“Sebanyak 65 petugas disiapkan untuk menangani pemeriksaan barang bawaan jemaah calon haji di asrama haji,” ujar Yuristo, Jumat (5/7/2019).
Para petugas itu dilengkapi dengan alat pemeriksa barang sesuai standar keamanan penerbangan. Ada perangkat pemindai sinar-x bagasi, sinar-x kabin, dan gapura detektor logam (walkthrough metal detector). Dengan pemeriksaan dilakukan di asrama haji, barang bawaan jemaah sudah bebas dari jenis-jenis yang tak diperbolehkan terbang. Karena itu, saat tiba di bandara, jemaah bisa langsung masuk ke pesawat tanpa diperiksa lagi.
Pemerintah mulai memberangkatkan jemaah calon haji 2019 pada Sabtu (6/7) besok. Pemberangkatan perdana ini diikuti sebanyak 1.800 jamaah yang terbagi dalam empat kelompok terbang (kloter), yakni dua kloter dari embarkasi Surabaya dan dua kloter dari embarkasi Batam.
Jemaah calon haji akan dilayani pesawat milik maskapai Saudi Arabian Airlines dengan setiap kloter berisi 450 orang. Embarkasi Surabaya merupakan kloter pertama dari Indonesia yang bertolak ke Tanah Suci. Kloter pertama ini dijadwalkan terbang pukul 03.00, Sabtu.
Toilet darurat
Untuk mendukung kelancaran pemberangkatan jemaah, PT Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Juanda juga menyiapkan 12 toilet portabel dan dua musala. Fasilitas itu disiapkan di landas parkir pesawat sisi paling timur. Lokasinya dekat tempat parkir bus pengangkut jemaah dari asrama haji. Selain memudahkan jemaah, fasilitas itu juga untuk mengejar ketepatan waktu penerbangan mengingat banyaknya anggota dalam setiap kloter.
Petugas juga menyiapkan diri untuk melayani jemaah yang berusia lanjut maupun apabila ada jamaah yang kondisinya sakit dan memerlukan pertolongan medis dengan segera.
Untuk jemaah gelombang pertama, menurut rencana mendarat di Madinah, sedangkan gelombang kedua mendarat di Jeddah.
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama Muhajirin Yanis, dalam keterangan resminya, mengatakan, pada musim haji tahun ini, Indonesia memberangkatkan 529 kloter yang terbagi dalam dua gelombang penerbangan. Gelombang pertama terbang 6-19 Juli dan gelombang kedua akan berangkat pada 20 Juli sampai 5 Agustus.
“Untuk jemaah gelombang pertama, menurut rencana mendarat di Madinah, sedangkan gelombang kedua mendarat di Jeddah. Jemaah diterbangkan menggunakan maskapai Saudi Arabian Airlines dan Garuda Indonesia,” kata Muhajirin.
Sementara itu, PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V meningkatkan ketersediaan bahan bakar avtur di Bandara Juanda dan Bandara Internasional Lombok Praya untuk keperluan penerbangan haji. Permintaan bahan bakar selama musim haji diprediksi naik 2,3 persen hingga 11 persen dibandingkan tahun lalu.
“Kebutuhan avtur untuk penerbangan haji di Bandara Juanda diprediksi sebesar 16.980 kiloliter (KL) sedangkan di Bandara Internasional Lombok Praya (BIL) sebesar 2.700 KL,” ujar Manajer Unit Pertamina MOR V Rustam Aji.
Estimasi kenaikan kebutuhan bahan bakar pesawat pengangkut jemaah haji Indonesia asal Surabaya dan Lombok didasarkan pada bertambahnya jumlah penerbangan. Tahun lalu, jumlah jemaah haji yang berangkat (embarkasi) maupun tiba (debarkasi) di Bandara Juanda Surabaya sebanyak 83 kloter. Pada musim haji kali ini, jumlahnya bertambah menjadi 85 kloter.
Kondisi yang sama terjadi di BIL. Pada musim haji tahun lalu, bandara ini melayani 10 kloter jemaah haji dan sekarang bertambah menjadi 11 kloter. Pemberangkatan jemaah haji dari Juanda menggunakan pesawat jenis Boeing-747 dengan perkiraan konsumsi bahan bakar avtur sebanyak 100 KL per penerbangan.