Seekor paus sepanjang 9,6 meter ditemukan terdampar di pesisir Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara, Jumat (5/7/2019) sore. Paus jenis sperma ini ditemukan telah mati dengan sejumlah luka di beberapa bagian tubuhnya.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·2 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Seekor paus sepanjang 9,6 meter ditemukan terdampar di pesisir Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara, Jumat (5/7/2019) sore. Paus jenis sperma ini ditemukan dalam keadaan mati dengan sejumlah luka di beberapa bagian tubuhnya.
Jufri, Koordinator Satuan Kerja Kendari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar, mengatakan, hewan itu ditemukan oleh warga di pesisir pantai Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra).
”Paus jenis sperma ini ditemukan dalam keadaan mati dengan sebagian anggota tubuh yang luka. Kemungkinan sudah mati lalu terdampar di perairan sekitar Buton Utara. Tapi, kemungkinan kematiannya belum lama karena belum berbau,” tuturnya saat dihubungi pada Jumat malam.
Jufri mengatakan, luka pada paus itu khususnya terdapat di bagian ekor. Luka tersebut cukup besar dan terbuka sehingga terlihat jelas.
Terkait penyebab kematian paus itu, menurut Jufri, belum bisa dipastikan. Pemeriksaan masih dilakukan oleh tim di lokasi ditemukannya paus tersebut. Sejauh ini ada beberapa dugaan penyebab, mulai dari faktor alam hingga faktor manusia.
”Seperti yang tahun lalu di Wakatobi, itu karena pausnya memakan sampah. Kami akan menyelidiki terkait penyebab kematian paus kali ini,” ucapnya.
Kasus paus terdampar memang bukan kali pertama terjadi di perairan Sultra. Perairan Sultra yang berhadapan dengan Laut Banda sering menjadi daerah persinggahan hewan mamalia terbesar ini saat bermigrasi.
Pada 2018, ada enam kejadian paus terdampar di perairan Sultra. Dari jumlah itu, sebanyak empat ekor paus mati, sementara dua lainnya berhasil diselamatkan warga.