Dua Pekerja Tambang yang Tertimbun Longsor Masih Dicari
Oleh
SUCIPTO
·2 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS - Pencarian terhadap Norman Sihaloho (40) dan Ricardo Samosir (27), dua pekerja yang tertimbun longsor di area tambang batu bara di Kelurahan Makroman, Kecamatan Sambutan, Samarinda, Kalimantan Timur, belum membuahkan hasil hingga Senin (8/7/2019). Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kalimantan Timur sudah menurunkan inspektur tambang untuk melakukan investigasi terkait izin dan prosedur tambang.
Ini merupakan pencarian hari kesembilan sejak kejadian pada Minggu (30/6) pukul 02.30 Wita. Para pekerja itu tertimbun longsor bersama dua ekskavator yang dikemudikan di area tambang dengan kedalaman sekitar 15 meter.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda Irfan mengatakan, sebuah ekskavator sudah berhasil ditemukan dalam posisi rebah. Hingga pukul 17.00 Wita, petugas gabungan masih berusaha memeriksa alat berat itu guna mengecek kemungkinan keberadaan korban.
Satu unit ekskavator lain yang ikut tertimbun belum ditemukan tim gabungan. Keadaan tanah di sekitar longsoran membuat tim tak bisa bergerak cepat. Alat berat yang digunakan untuk pencarian juga perlu menjaga jarak aman dari tebing untuk menghindari risiko pergerakan tanah.
Irfan mengatakan, gerimis kerap turun hingga setengah jam. Tanah yang basah membuat pergerakan truk pengangkut tanah tak bisa cepat.
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim mencatat, terdapat 11 pekerja tambang batu bara yang tewas di area kerja sejak 2016 di Kalimantan Timur. Dinamisator Jatam Kaltim Pradharma Rupang mengatakan, pemeriksaan lokasi tambang dan prosedur keselamatan aktivitas pertambangan di lokasi kejadian perlu dilakukan.
"Kalau aktivitas tambang dilakukan perusahaan profesional, kepala teknik tambang dapat melihat aman tidaknya lokasi yang digali bagi masyarakat dan penduduk sekitar," ujar Rupang.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kaltim Wahyu Widhi Heranata mengatakan, inspektur tambang sedang melakukan investigasi terkait segala administrasi kegiatan tambang perusahaan tersebut. "Masih proses investigasi. Hasilnya belum kami terima," katanya.
Selain itu, Kepolisian Resor Samarinda juga tengah melakukan penyelidikan apakah kejadian ini murni kecelakaan atau ada hal lain yang menyebabkan kecelakaan. Kepala Subbagian Humas Kepolisian Resor Kota Samarinda Inspektur Dua Danovan mengatakan, proses penyelidikan belum selesai dilakukan.
Pencarian korban ini akan dilakukan sampai kedua korban ditemukan. Tim gabungan yang terdiri dari polisi, TNI, BNPB, dan pekerja tambang melakukan pencarian sejak pukul 08.00 Wita sampai 17.00 Wita.