Kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa yang digagas TNI Angkatan Darat fokus membangun lima kabupaten di Jawa Timur. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian desa-desa yang menjadi sasaran kegiatan.
Oleh
ANDREAS BENOE ANGGER PUTRANTO
·2 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa yang digagas TNI Angkatan Darat fokus membangun lima kabupaten di Jawa Timur. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian desa-desa yang menjadi sasaran kegiatan.
Di Jatim, kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) fokus di Kabupaten Banyuwangi, Trenggalek, Sampang, Blitar, dan Kabupaten Bojonegoro. Selain pembangunan fisik, TMMD juga menyasar peningkatan wawasan kebangsaan masyarakat desa.
Pembukaan TMMD di Jatim dipusatkan di Banyuwangi, Kamis (11/7/2019). Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa membukanya didampingi Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI R Wisnoe Prasetja Boedi dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Kegiatan TMMD secara resmi memang baru dimulai hari ini. Namun, berbagai kegiatan pembangunan telah dilakukan sejak pra-TMMD pada 13 Juni.
”TMMD diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas antardesa atau dari desa ke kota. Dengan demikian, perekonomian desa dapat meningkat seiring perputaran uang yang semakin kencang,” ucap Khofifah.
Khofifah mencontohkan, pembangunan yang dilakukan dalam kegiatan TMMD di antaranya pelebaran jalan dan jembatan. Hal ini membuat desa, yang selama ini hanya bisa dijangkau dengan sepeda motor, kini bisa dilalui mobil atau truk.
Khofifah mengatakan, TMMD juga akan berdampak pada peningkatan transportasi publik. Dengan demikian, tidak hanya mobilitas penduduk yang terdampak, tetapi juga mobilitas barang dan jasa.
”Ke depan, harapannya para petani buah naga di pelosok Banyuwangi bisa memasarkan hasil panennya dengan mudah. Kalau mobilitas barang dan jasa meningkat, perekonomian diharapkan juga meningkat,” kata Khofifah.
Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI R Wisnoe Prasetja Boedi mengatakan, pemilihan lima kabupaten yang menjadi sasaran TMMD bukan karena pertimbangan khusus. ”Semua kabupaten akan dapat kesempatan yang sama. Pemilihan lima kabupaten ini hanya berdasarkan urutan saja, bukan karena pertimbangan tertentu,” tuturnya.
Menurut Wisnoe, yang menjadi prioritas pembangunan selama kegiatan TMMD ialah pembangunan jalan, rumah, tempat ibadah, fasilitas mandi cuci kakus, dan beberapa fasilitas umum lainnya. Selain pembangunan fisik, TMMD juga turut melakukan penyuluhan terkait dengan wawasan kebangsaan, kesehatan, dan pertanian.
Wisnoe menyebutkan, pembangunan fisik yang dilakukan sejak pra-TMMD tersebut sudah mencapai 30-80 persen. Kegiatan TMMD ditargetkan dapat rampung pada 8 Agustus. ”Kegiatan TMMD ini bukti nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat. Kegiatan ini wujud nyata pengabdian TNI, selain tugas utama menjaga kedaulatan bangsa dan negara,” ucap Wisnoe.