Melimpahnya air di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, harus dioptimalkan potensinya. Atraksi olahraga air stand up paddle dan kayak diharapkan menjadi daya tarik untuk meningkatkan jumlah pengunjung.
Oleh
MELATI MEWANGI
·3 menit baca
PURWAKARTA, KOMPAS — Melimpahnya air di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, harus dioptimalkan potensinya. Atraksi olahraga air stand up paddle dan kayak diharapkan menjadi daya tarik untuk meningkatkan jumlah pengunjung.
Direktur Utama Perum Jasa Tirta II U Saefudin Noer, Sabtu (13/7/2019), mengatakan, potensi air di Waduk Jatiluhur memiliki unsur yang multidimensi. Selain sebagai sumber irigasi sawah, air minum, sarana perikanan, dan pembangkit listrik, ada potensi lain yang perlu dikembangkan, yakni sektor pariwisata.
Sektor pariwisata menjadi salah satu prioritas untuk meningkatkan promosi dan branding Waduk Jatiluhur. Menurut dia, potensi ini belum dimanfaatkan secara maksimal. ”Pemandangan di Waduk Jatiluhur begitu indah, sayang sekali jika banyak masyarakat belum mengetahuinya,” ujarnya.
Perum Jasa Tirta II, pengelola Waduk Jatiluhur, pun menggelar acara bertajuk The 1st Jatiluhur Stand Up Paddle and Kayak Exhibition di Pantai Timur, kawasan Waduk Jatiluhur, pada 13-14 Juli 2019. Acara ini diharapkan dapat semakin membuat Jatiluhur menjadi daya tarik bagi masyarakat.
Stand up paddle adalah olahraga yang dapat dimainkan di pantai, laut, danau, dan sungai. Olahraga ini merupakan gabungan dari olahraga papan seluncur dan kayak karena menggunakan papan selancar dan menggunakan dayung untuk melaju di atas air.
Sabtu sore, menjelang matahari terbenam, sejumlah peserta mencoba olahraga tersebut. Mereka tampak antusias mengayuh dayung. Ada beberapa yang terjatuh ke air, sebagian lagi tetap bertahan tanpa tercebur. Waduk Jatiluhur menyajikan pemandangan alam, yakni pegunungan dan pepohonan hijau di tepi waduk.
Menurut Heriyanto, Founder Komunitas Stand Up Paddle Indonesia, Indonesia sebagai negara yang memiliki perairan dan laut yang luas dapat mengembangkan olahraga stand up paddle. Terlebih, banyak perairan indah yang berpotensi menjadi destinasi wisata.
Olahraga jenis ini dinilai mudah dan memacu adrenalin. Saat mencoba stand up paddle, peserta merasa menjadi lebih berani, percaya diri, dan bersikap tenang. Hal itu dirasakan Aira (10), peserta asal Depok, Jabar.
”Berdiri di atas papan seluncur mengajarkan saya untuk lebih berani memutuskan sesuatu. Saya dipacu untuk siap menghadapi tantangan di depan,” katanya.
Tingkatkan pengunjung
Acara ini diharapkan dapat meningkatkan animo pengunjung. Berdasarkan data Unit Usaha Pariwisata dan AMDK Perum Jasa Tirta II, jumlah kunjungan wisatawan lokal selama tiga tahun terakhir di Jatiluhur menurun. Pada tahun 2016, tercatat sebanyak 221.761 kunjungan wisatawan. Namun, pada 2017, kunjungan berkurang menjadi 211.779 dan menurun lagi tahun 2018 menjadi 183.551 kunjungan.
Sebelumnya, General Manager Unit Usaha Pariwisata dan AMDK Perum Jasa Tirta II Dindin Hendriana menyebutkan, daya tarik Jatiluhur perlu ditambah untuk mendongkrak jumlah pengunjung. Untuk itu, ia pun menyiapkan sejumlah agenda acara dan penambahan wahana wisata baru agar dapat menggenjot jumlah pengunjung.
Terkait upaya mempromosikan wisata Jatiluhur, Perum Jasa Tirta II akan menggelar sejumlah kegiatan, yakni Internasional Jatiluhur Jazz Festival pada 14-15 September 2019 dan ajang lari bertajuk Fun and Family Run 10K pada akhir tahun 2019.