September, Lombok Terhubung Langsung dengan Jeddah
Oleh
KHAERUL ANWAR
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Maskapai Lion Air membuka rute penerbangan langsung dari Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, menuju Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi. Rute itu untuk melayani besarnya potensi jemaah umrah dari NTB.
General Manager Service Lion Air Group Ari Azhari mengatakan, penerbangan Lombok-Jeddah akan dimulai 18 September 2019. Sebagai tahap uji coba, rute itu dilayani sekali sebulan. Rute itu dipilih karena potensi pasar relatif besar.
”Tadi dari Kantor Kementerian Agama NTB mengatakan, jemaah umrah asal NTB berjumlah 15.000 orang per tahun,” ujar Ari seusai acara peluncuran penerbangan Lion Air rute Lombok-Jeddah di Hotel Santika Lombok, Mataram, Sabtu (13/7/2019).
Selama ini, penerbangan jemaah umrah dari NTB harus transit di Denpasar, Surabaya, dan Kuala Lumpur (Malaysia) sebelum melanjutkan perjalanan ke Tanah Suci. Hal itu melelahkan fisik penumpang karena harus menunggu berjam-berjam untuk melanjutkan perjalanan. Dengan rute ini, jemaah umrah asal NTB bisa langsung terbang ke Jeddah.
”Kami menyediakan pesawat, tapi tergantung masyarakat dan pengusaha travel haji dan umrah untuk memanfaatkan fasilitas yang kami sediakan,” kata Ari. Pesawat yang digunakan adalah Airbus A330-300 Neo berkapasitas 400 penumpang.
Penerbangan Lombok-Jeddah dilakukan hari Rabu, bekerja sama dengan perusahaan umrah dan haji di Mataram, Lombok. Dalam pengaturan penerbangan itu, jemaah memiliki durasi selama 12 hari di Madinah dan Mekkah sehingga bisa menunaikan shalat Jumat dua kali di dua kota suci umat Islam itu sebelum kembali ke Tanah Air.
Tiap penumpang dikenai biaya tiket pesawat Rp 13,8 juta pergi-pulang dan disediakan makan dua kali dalam setiap penerbangan dengan menu masakan lokal Lombok. Namun, kursi penumpang tidak dilengkapi layar monitor touchscreen.
Muhammad, dari perusahaan umrah dan haji Duta Travel Mataram, mengatakan, adanya penerbangan langsung Lombok-Jeddah akan menekan biaya dan memberikan efisiensi waktu bagi jemaah.
Selama ini, perusahaan ini memberangkatkan jemaah umrah melalui Bandara Ngurah Rai, Bali, menuju Jeddah. ”Mudah-mudahan pelayanan makin baik. Kami senang ada perusahaan penerbangan nasional mengambil rute ini,” ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu Bayu Windia mengatakan, kehadiran Lion Air yang melayani rute Lombok-Jeddah merupakan tonggak sejarah baru bagi NTB. Sejak lama, Pemerintah Provinsi NTB menginginkan adanya penerbangan langsung dari Lombok ke luar negeri. Ini merupakan rute langsung ke luar negeri kedua setelah beberapa waktu lalu maskapai AirAsia melayani rute Lombok-Perth (Australia).
Ketersediaan transportasi udara juga membuka peluang bisnis bagi pengusaha di NTB untuk membangun hubungan dagang di Arab Saudi. Selain itu, jadwal penerbangan yang reguler juga akan memudahkan wisatawan asal Arab Saudi dan negara lain di Timur Tengah untuk berkunjung ke Lombok sebagai destinasi wisata halal.
Hal senada dikatakan Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) NTB Dewantoro Umbu Joka. NTB masuk peringkat ke-8 dari 10 provinsi dengan jemaah umrah terbanyak. Karena itu, dinilai tepat apabila ada maskapai penerbangan yang memilih NTB sebagai salah satu pangsa pasarnya.
”Bagi kami, keberadaan Lion Air di Bandara Jedaah, Arab Saudi, merupakan promosi tidak langsung bagi pariwisata Lombok. Sebenarnya, banyak wisatawan dari Arab Saudi dan negara lain yang ingin ke Lombok, tetapi terkendala ketiadaan penerbangan langsung. Sekarang ini momentumnya bagus,” tutur Dewantoro.
”Paling tidak, dengan adanya penerbangan yang terjadwal, Lion Air bisa membawa wisatawan mancanegara ke Lombok,” lanjutnya.