Aparatur Sipil Negara Diminta Beralih ke Elpiji Nonsubsidi
Sekitar 800 aparatur sipil negara Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mendeklarasikan penggunaan bahan bakar nonsubsidi dalam rangka Hari Konsumen Nasional Ke-7 di Purwakarta, Senin 15/7/2019). Kegiatan itu sebagai bentuk kepedulian dalam penggunaan bahan bakar yang tepat sasaran.
Oleh
MELATI MEWANGI
·2 menit baca
PURWAKARTA, KOMPAS — Sekitar 800 aparatur sipil negara Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mendeklarasikan penggunaan bahan bakar nonsubsidi dalam rangka perayaan Hari Konsumen Nasional Ke-7 di Purwakarta, Senin (15/7/2019). Kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian dalam penggunaan bahan bakar yang tepat sasaran.
Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri Utami mengatakan, kuota elpiji subsidi dibatasi untuk setiap daerah. Elpiji subsidi hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin.
Oleh karena itu, dia mengimbau semua pihak untuk bijak saat menggunakan elpiji subsidi. Dewi mengatakan, pengguna elpiji nonsubsidi di Kabupaten Purwakarta baru mencapai 10 persen pada 2019. Saat ini, total konsumsi elpiji di Purwakarta sekitar 730.000 tabung per bulan.
Salah satu pihak yang diharapkan memberikan teladan terkait kebijakan itu adalah aparatur sipil negara (ASN). Dewi berharap, konsumsi dari ASN bisa meningkatkan pengguna elpiji nonsubsidi menjadi 20 persen.
Untuk menarik minat konsumen, PT Pertamina juga memberikan potongan harga Rp 61.000 untuk pembelian perdana Bright Gas 5,5 kilogram (tabung dan isi), dari Rp 350.000 menjadi Rp 289.000 per tabung. Pertamina juga akan bekerja sama dengan koperasi di dinas-dinas sehingga ASN memiliki kemudahan membeli Bright Gas di koperasi masing-masing.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, langkah ini menunjukkan tingginya kepedulian ASN memakai bahan bakar yang kualitasnya lebih baik dan lebih aman. Beberapa kelebihannya, Bright Gas memiliki valve ganda dan lebih terjamin keamanannya lewat kode batang (barcode) berhologram.
Anne mengajak seluruh ASN agar beralih menggunakan elpiji nonsubsidi. Terlebih dengan gaji ASN yang dianggap mampu untuk membeli elpiji nonsubsidi.
Ritta Utami, salah satu ASN yang ikut deklarasi, mendukung langkah ini. Ia menyarankan agar program ini disosialisasikan lebih luas dan detail sehingga ASN dapat lebih memahaminya.
”Perlu digencarkan bagaimana cara menukarkan tabung gas subsidi ke tabung gas Bright Gas. Kemudian, lokasi penukaran dan keamanan juga perlu diinfokan kepada kami,” kata Ritta.