Harga cabai merah dan cabai rawit di Palembang, Sumatera Selatan, melambung tinggi hingga kisaran Rp 70.000-Rp 80.000 per kilogram dalam dua pekan terakhir. Hal ini dipicu minimnya pasokan karena banyak daerah penghasil cabai yang belum panen.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·2 menit baca
PALEMBANG,KOMPAS — Harga cabai merah dan cabai rawit di Palembang, Sumatera Selatan, melambung tinggi hingga kisaran Rp 70.000-Rp 80.000 per kilogram dalam dua pekan terakhir. Hal ini dipicu minimnya pasokan karena banyak daerah penghasil cabai yang belum panen.
Hillda (21), pedagang sayuran di Pasar KM 5 Palembang, mengatakan, tingginya harga cabai sudah terjadi sejak dua minggu lalu. ”Pernah turun sehari menjadi Rp 65.000 per kg, tetapi besoknya naik lagi,” kata Hilda saat ditemui pada Selasa (16/7/2019).
Harga cabai rawit juga serupa. Padahal, pada kondisi normal, harga cabai sekitar Rp 25.000 per kg. Kenaikan ini, kata Hilda, disebabkan minimnya pasokan cabai dari Pasar Induk Jakabaring, Palembang.
”Akibatnya, saya kurangi penjualan, dari biasanya 20 kg per hari menjadi 10 kg per hari. Takut busuk kalau terlalu banyak stok,” katanya.
Krisdayanti (49), pedagang sayur di Pasar 26 Ilir, Palembang, mengatakan, kenaikan harga yang sama. Saat ini, harga cabai merah melesat hingga Rp 70.000 per kg. Namun, ia menyatakan sejauh ini beruntung karena cabainya selalu ludes meski dalam jangka waktu lama.
Kepala Dinas Perdagangan Sumsel Yustianus mengatakan, kenaikan harga dipicu kurangnya pasokan. Beberapa daerah penghasil cabai di Sumsel, seperti Banyuasin, Ogan Ilir, dan Pagar Alam, belum memasuki musim panen. Menurut dia, keterbatasan pasokan tidak hanya di Sumsel, tetapi di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Jambi, dan Lampung.
”Sejauh ini tidak bisa berbuat banyak. Kalau mau operasi pasar, kami tidak punya pasokan cadangan,” kata Yustianus.
Menurut Yustianus, harga bakal kembali normal apabila pasokan lancar lagi. Ia memperkirakan terjadi mulai Agustus karena saat itu banyak daerah produsen cabai sudah panen.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumsel Endang Tri Wahyu Ningsih, cabai adalah salah satu komoditas yang memberi pengaruh terhadap garis kemiskinan periode Maret 2019 dengan persentase 1,37 persen di perkotaan dan 1,66 persen di perdesaan. Selain cabai, ada beberapa komoditas lain yang memicu pengaruh serupa, yakni bawang merah, beras, dan rokok filter.