Peran kader posyandu di Nusa Tenggara Barat bakal diperkuat. Tujuannya, agar pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat dasar tetap terjaga dan berkualitas.
Oleh
KHAERUL ANWAR
·2 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Peran kader posyandu di Nusa Tenggara Barat bakal diperkuat. Tujuannya, agar pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat dasar tetap terjaga dan berkualitas.
Di Nusa Tenggara Barat (NTB), keberadaan kader posyandu kerap erat kaitannya dengan sosok kepala desa (kades) di daerah tersebut. Saat kades pindah, kader posyandu rentan diganti dengan orang baru. Akibatnya, proses pelayanan kesehatan masyarakat jadi terkendala.
”Ke depan, tidak boleh ganti kepala desa lalu kader posyandu juga ikut diganti,” ujar Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah selaku pemateri dalam seminar bertajuk ”Peran Perempuan dalam Pemberdayaan dan Peran Perempuan dalam Revitalisasi Posyandu”, Jumat (19/7/2019), di Mataram, Lombok.
Ke depan, tidak boleh ganti kepala desa lalu kader posyandu juga ikut diganti.
Untuk menghindari praktik itu, Sitti mengatakan, Dinas Kesehatan NTB akan menggelar sertifikasi kader posyandu. Harapannya, sertifikasi dapat menjadi modal kuat bagi kader posyandu saat bertugas. Tidak hanya melakukan beragam tindakan kuratif, tetapi juga mengedukasi masyarakat agar hidup lebih baik.
”Peran bidan dapat menjadi sangat luar biasa apabila diberdayakan. Ada banyak hal yang dapat mereka perbuat, mulai dari menekan bayi kurang gizi, pernikahan usia dini, hingga problem kemiskinan, dan lingkungan hidup,” katanya.
Selain sertifikasi, Sitti mengatakan, kesejahteraan kader posyandu juga harus diperhatikan. Dia mengatakan sudah mengirim edaran ke kabupaten dan kota tiga bulan lalu. Isinya, mengimbau pemerintah desa mengalokasikan dana untuk honor kader posyandu sebesar Rp 150.000 per orang sebulan.
”Saya juga sudah berpesan agar menghidupkan kembali posyandu. Salah satunya lewat revitalisasi posyandu,” ujar Wagub.
Kepala Dinas Kesehatan NTB Murhandini Eka Dewi mengatakan, ada banyak hal yang harus dilakukan untuk merevitalisasi posyandu, di antaranya peningkatan strata posyandu, jumlah kader, sarana, dan programnya posyandu. Saat ini ada 7.207 posyandu yang diperkuat 35.321 kader di NTB.