Kontainer Terbakar, Percikan Api dari Pengelasan "Crane"
Dua kontainer yang sebelumnya tertimpa crane di Terminal Petikemas Semarang, Jawa Tengah, Jumat (19/7/2019) sore terbakar. Percikan api bersumber dari kegiatan pengelasan untuk mengevakuasi crane yang roboh.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS - Dua kontainer yang sebelumnya tertimpa crane di Terminal Petikemas Semarang, Jawa Tengah, Jumat (19/7/2019) sore terbakar. Percikan api bersumber dari kegiatan pengelasan untuk mengevakuasi crane yang roboh.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa terjadi pada Jumat pukul 16.20, saat proses pemotongan bangkai crane berlangsung. Percikan api mengenai kardus yang mudah terbakar di dalam kontainer. Asap kemudian mengepul. Pada pukul 18.20 api baru dapat dipadamkan.
Berdasarkan pantauan, pukul 19.00, masih ada sisa-sisa asap yang mengepul. Sebanyak lima mobil pemadam kebakaran pun bersiaga guna mendinginkan kontainer yang terbakar. Adapun aktivitas bongkar muat di Terminal Petikemas Semarang (TPKS) telah berjalan normal.
General Manager TPKS, Recky Julius Uruilal, di sekitar lokasi kejadian, mengatakan, dua kontainer yang terbakar sudah dalam kondisi rusak karena tertimpa crane yang roboh pada Minggu (14/7) lalu. Pihaknya sudah menerapkan prosedur operasi standar (SOP).
Namun, saat mengelas bangkai crane pada bagian atas, ada percikan yang mengenai bagian dalam kontainer. "Memang sedang ada pekerjaan panas dan di dalam kontainer ada kardus-kardus. Penanganannya sudah sesuai SOP hingga berhasil dipadamkan," ujar dia.
Recky menambahkan, dalam pekerjaan pengelasan atau pemotongan bangkai crane, ada 10 orang yang bekerja. Saat peristiwa terjadi, tidak ada korban luka. Saat sisa api mengepul pun, proses bongkar muat tetap berjalan biasa, sehingga tak ada proses yang tertunda.
Saat peristiwa terjadi, tidak ada korban luka. Saat sisa api mengepul pun, proses bongkar muat tetap berjalan biasa, sehingga tak ada proses yang tertunda.
Menurut dia, kegiatan evakuasi kini sudah mencapai 70 persen. "Kami tetap komitmen untuk menyelesaikan evakuasi dalam lima hari. Besok (Sabtu) memasuki hari keempat. Setelah evakuasi selesai, ada pemindahan satu crane yang lebih utara ke selatan," lanjut Recky.
Kepala Polsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Ajun Komisaris Samsu Wirman, menuturkan, api dapat ditangani dengan cepat berkat koordinasi yang baik. Untuk memadamkan api, dikerahkan mobil pemadam kebakaran dari TPKS, Pelabuhan Tanjung Emas, serta Pemerintah Kota Semarang.
Samsu menambahkan, isi dalam kontainer yang berupa bahan mudah terbakar sempat membuat api sulit padam. Api bertahan di dalam udara panas kontainer. "Namun, kemudian pemadam kebakaran bisa menanganinya dengan baik," ujar Samsu.
Sebelumnya, pada Minggu, satu crane roboh akibat tertabrak kapal MV Soul of Luck. PT Pelindo III lalu berupaya agar aktivitas bongkar muat di TPKS tetap normal. Enam crane tersisa dioptimalkan. Sementara bangkai crane yang roboh dievakuasi.
Direktur Utama PT Pelindo III Doso Agung pada Senin (15/7), mengatakan, langkah pertama yang dilakukan PT Pelindo III adalah mengevakuasi crane yang roboh. ”Kami membutuhkan waktu lima hari untuk melakukan pembersihan crane yang roboh. Ada enam crane yang masih berfungsi dan kami segera melakukan relokasi untuk memastikan pelayanan,” katanya. (Kompas, 16/7)