Sebanyak 2.000 UMKM Kota Cirebon Dilatih Berjualan Daring
Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, bakal melatih 2.000 pelaku usaha mikro kecil menengah yang tersebar di pasar rakyat setempat. Upaya ini dilakukan untuk memperluas pemasaran produk UMKM Kota Cirebon.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, bakal melatih 2.000 pelaku usaha mikro kecil menengah yang tersebar di pasar rakyat setempat. Upaya ini dilakukan untuk memperluas pemasaran produk UMKM Kota Cirebon.
Langkah tersebut diawali kegiatan Training of Trainer Grebeg Pasar UMKM Go Online di Balai Kota Cirebon, Senin (29/7/2019). Sebanyak 25 orang dilatih untuk mendampingi UMKM di sekitar pasar agar melakukan penjualan secara dalam jaringan (daring).
”Jadi, mereka yang dilatih ini akan datang ke pasar mulai 30 Juli-12 Agustus untuk mengajarkan UMKM bagaimana memasarkan produk secara daring. Selama ini, UMKM di pasar jarang tersentuh,” ujar Kepala Bidang Statistik Sektoral dan Persandian Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kota Cirebom TM Maulana.
Dengan begitu, pedagang UMKM tidak lagi perlu meninggalkan dagangannya untuk mengikuti pelatihan. Melalui Grebeg Pasar UMKM Go Online, pedagang akan diajarkan membuat e-mail, bekerja sama dengan jasa pengantar barang, hingga cara memasarkan produknya melalui aplikasi belanja daring.
Maulana optimistis dapat menjangkau 2.000 UMKM di sembilan pasar rakyat dalam waktu dua pekan. Namun, pihaknya tetap melakukan evaluasi harian untuk melihat kendala dalam pelatihan tersebut.
Pada 2017 dan 2018, pihaknya telah melatih 600 UMKM untuk memanfaatkan penjualan daring. ”Namun, hanya 40 persen yang masih aktif berjualan secara daring. Kendalanya, mereka masih bingung dengan digitalisasi,” lanjut Maulana.
Padahal, menurut dia, dengan memasarkan produk secara daring, UMKM memiliki dua toko, yakni offline di pasar dan online. Apalagi, Cirebon memiliki produk khas, seperti terasi dan sirup tjampolay. ”Diharapkan, omzet UMKM bisa meningkat hingga dua kali lipat karena pasar produknya meluas,” katanya.
Diharapkan, omzet UMKM bisa meningkat hingga dua kali lipat karena pasar produknya meluas.
Sumarno, Kasubdit Pengembangan Ekonomi Digital, Pariwisata, Transportasi dan Perdagangan Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, mengatakan, tahun ini, 20 kota menjadi target grebeg UMKM di pasar. ”Satu kota bisa enam pasar rakyat yang menjadi target grebeg pasar,” katanya.