Kecepatan Informasi Gempa Minimalkan Kepanikan Warga di Sukabumi
Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 4,9 yang mengguncang Banten, Jakarta, dan Jawa Barat, Minggu (28/7/2019), pukul 21.25, menyebabkan tiga rumah di Kabupaten Sukabumi rusak ringan. Kecepatan penyampaian informasi gempa minimalkan kepanikan warga.
Oleh
Samuel Oktora
·2 menit baca
SUKABUMI, KOMPAS-Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 4,9 yang mengguncang Banten, Jakarta, dan Jawa Barat, Minggu (28/7/2019), pukul 21.25, menyebabkan tiga rumah di Kabupaten Sukabumi rusak ringan. Kecepatan penyampaian informasi gempa minimalkan kepanikan warga.
Pusat gempa berada di 76 kilometer arah barat daya Palabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi. Kedalamannya mencapai 44 kilometer. Gempa ini juga dirasakan di Depok, Tangerang, Lembang, Karawang, dan Jakarta.
“Getaran gempa dirasakan. Namun, masyarakat tidak panik. Kami juga segera meneruskan informasi gempa ke relawan di sembilan kecamatan kawasan pantai. Warga diminta tetap tenang,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi Maman Suherman yang dihubungi di Bandung, Senin (29/7/2019).
Sembilan kecamatan di Sukabumi yang terletak di sekitar pantai adalah Ciemas, Cibitung, Tegal Buleud, Surade, Ciracap, Simpenan, Palabuhan Ratu, Cikakak, dan Cisolok. Tiga rumah warga yang mengalami rusak ringan itu di Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhan Ratu, dan dua rumah lainnya di Desa Cihamerang, Kecamatan Kabandungan.
“Kondisi rumah yang rusak dinding retak-retak, juga ada sejumlah genting yang terlepas. Tidak ada korban jiwa,” ujar Maman.
Secara terpisah, anggota Satuan Tugas BPBD Kabupaten Sukabumi Kuswan Hermawan, yang tinggal di Palabuhan Ratu menuturkan, saat kejadian, dirinya merasakan guncangan kecil, dan air minum dalam galon di rumah bergoyang.
“Saya langsung ke luar rumah untuk melihat situasi ke pantai, apakah memang ada tanda-tanda air laut surut, ternyata aman,” kata Kuswan.
Menurut Kuswan, informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika langsung diteruskan di grup WhatsApp lingkup musyawarah pimpinan Kecamatan Palabuhan Ratu. “Dalam grup saling mengingatkan juga kemungkinan adanya gempa susulan, supaya semua siaga,” ucapnya.