Dinas Kesehatan Provinsi Bali bersama Tim Penggerak PKK, Pergemi Bali, dan Sanofi Pasteur Indonesia memperingati Hari Lanjut Usia Nasional 2019 di Wantilan Kantor DPRD Bali, Kota Denpasar, Rabu (31/7/2019).
Oleh
AYU SULISTYOWATI
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Dinas Kesehatan Provinsi Bali bersama Tim Penggerak PKK, Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (Pergemi) Bali, dan Sanofi Pasteur Indonesia memperingati Hari Lanjut Usia Nasional 2019, di Wantilan Kantor DPRD Bali, Kota Denpasar, Rabu (31/7/2019). Puluhan orang lanjut usia dari perwakilan sembilan kabupaten/kota berkumpul, berdiskusi, dan dihibur.
Mereka mendapatkan pemaparan mengenai pentingnya tetap beraktivitas seperti olahraga. Selain itu, kesehatan orang lanjut usia (lansia) juga perlu diperhatikan dengan rajin periksa (cek kesehatan) hingga vaksinasi influenza.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya mengatakan, angka harapan hidup di Bali itu sekitar 71 tahun. ”Maka, usia 54 tahun biasanya orang bisa jadi mulai bermunculan sakit. Jadi, harus mulai mempropagandakan pentingnya vaksinasi influenza ini, terutama di kalangan lanjut usia,” katanya, seusai peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN).
Ia menjelaskan, vaksin influenza ini penting bagi lansia yang memiliki ragam penyakit. Jika mendapatkan vaksin setahun sekali, dapat memperkuat sistem kekebalan tubuhnya.
Tentu saja, lanjutnya, kaum lansia ini tetap beraktivitas, seperti berolahraga, tidur cukup, makanan bergizi, serta berdaya. Selanjutnya, ia menjelaskan rentannya lansia dengan ragam penyakit menjadikan sistem kekebalan lemah. Vaksinasi influenza ini salah satu upaya memperkuat sistem kekebalan tersebut meski memiliki riwayat penyakit.
Maka, usia 54 tahun biasanya orang bisa jadi mulai bermunculan sakit. Jadi harus mulai mempropagandakan pentingnya vaksinasi influenza ini, terutama di kalangan lanjut usia.
Suarjaya sempat memperagakan dan mengajak peserta lansia tersebut ketika berada di panggung untuk olahraga menggerakkan tangan kanan dan kiri bersamaan sebanyak 100 kali setiap pagi. ”Ah, mudah ini. Cukup bapak dan ibu menyempatkan waktu dua menit setiap pagi saja sudah cukup. Napas menjadi lebih lega dan sehat,” ujarnya sambil memperagakan.
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster juga mengingatkan agar lansia tidak perlu merasa tidak berguna. Ia mengimbau agar keluarga tetap memberdayakan lansia.
Memiliki daya guna
Menurut dia, lansia itu masih memiliki daya guna, terutama turut serta membangun generasi muda yang berkualitas. ”Turut mempersiapkan generasi yang bebas HIV/AIDS, misalnya saja. Makanya, saya menitipkan pesan-pesan kepada bapak, ibu lansia sekalian untuk membantu mengingatkan generasi muda agar hidup sehat dan berkualitas bebas narkoba, bebas HIV/AIDS,” ujar Putri Koster.
Sementara, General Manager Sanofi Pasteur Indonesia Joselito tetap berkomitmen mendukung program Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kesehatan. Sanofi Pasteur katanya tidak hanya mendukung mengenai penyediaan fisik vaksin. Melainkan, ia juga mendukung sepenuhnya program untuk memberikan edukasi serta informasi kesehatan, khsususnya kali ini terkait vaksnasi influenza.
Data Pusdatin 2018, jumlah lansia di Bali tercatat 531.152 orang atau 12,37 persen dari total penduduk Bali sebanyak 4,29 juta orang. Sakit influenza merupakan virus yang terbanyak di derita termasuk lansia, begitu pula di Bali. Selain vaksin influenza, ada dua vaksin lain yang disarankan untuk mereka yang memasuki masa lansia yaitu pneumonia dan herpes zoster.