Operasi SAR Gabungan Dihentikan, Nasib 30 Awak KM Pieces Belum Jelas
Operasi pencarian dan pertolongan atau SAR gabungan terhadap korban kecelakaan pelayaran KM Pieces di perairan Kalimantan Selatan dihentikan setelah berlangsung selama tujuh hari. Hingga hari terakhir operasi SAR gabungan, Selasa (6/8/2019) malam, sebanyak 30 awak kapal nelayan tersebut belum juga ditemukan.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARBARU, KOMPAS – Operasi pencarian dan pertolongan atau SAR gabungan terhadap korban kecelakaan pelayaran KM Pieces di perairan Kalimantan Selatan dihentikan setelah berlangsung selama tujuh hari. Hingga hari terakhir operasi SAR gabungan, Selasa (6/8/2019) malam, sebanyak 30 awak kapal nelayan tersebut belum juga ditemukan.
Operasi SAR gabungan dilakukan sejak KM Pieces dilaporkan tenggelam di perairan Kalsel, Rabu (31/7). Kapal berbobot 93 gros ton itu berangkat dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan, Senin (22/7). Saat dalam pelayaran dari Pekalongan menuju Selat Makassar untuk mencari ikan, kapal yang ditumpangi 37 orang itu tenggelam setelah terbakar di tengah laut.
Pelaksana Harian Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Banjarmasin Endrow Sasmita di Banjarbaru, Selasa (6/8) malam, menuturkan, pencarian terhadap 37 korban KM Pieces sampai dengan hari ketujuh berhasil menemukan 7 korban, yakni 3 korban selamat dan 4 korban dalam kondisi meninggal dunia.
”Korban terakhir ditemukan dalam kondisi selamat pada operasi SAR hari keempat. Setelah itu, tidak ada lagi korban yang ditemukan. Sampai hari ketujuh tidak ada tanda-tanda keberadaan korban. Maka, kami sepakat untuk menghentikan operasi SAR gabungan pada hari ketujuh ini,” kata Endrow selaku koordinator misi SAR.
Meskipun operasi SAR dihentikan, Endrow memastikan kesiapsiagaan tetap dilakukan sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Kantor SAR Banjarmasin akan selalu berkoordinasi dengan semua unsur terkait untuk memantau dan mengeluarkan maklumat pelayaran atau notice to marinerskepada kapal-kapal yang melintas di sekitar area pencarian.
Korban terakhir ditemukan dalam kondisi selamat pada operasi SAR hari keempat. Setelah itu, tidak ada lagi korban yang ditemukan. Sampai hari ketujuh tidak ada tanda-tanda keberadaan korban. Maka, kami sepakat untuk menghentikan operasi SAR gabungan pada hari ketujuh ini
”Kami juga tetap mensiagakan alat utama kami apabila dalam perkembangannya dari waktu ke waktu ternyata masih ada informasi keberadaan korban atau penemuan korban, maka kami akan sesegera mungkin untuk melakukan evakuasi pada kesempatan pertama,” tuturnya.
Sudah maksimal
Menurut Endrow, operasi SAR gabungan terhadap para korban KM Pieces sudah dilakukan secara maksimal. Operasi pencarian dan pertolongan dilakukan dengan menggerakkan alat utama dari tiga matra, yaitu unsur udara, laut, dan darat.
Dari udara, pencarian didukung dua pesawat, yaitu pesawat intai Boeing 737 dari Pangkalan TNI AU (Lanud) Hasanuddin, Makassar dan pesawat CN 235 MPA dari Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Juanda, Surabaya.
Dari laut, pencarian didukung sembilan kapal, yaitu KRI Hasan Basry, KRI Nuku, dan KRI Mandau dari Pangkalan TNI AL Banjarmasin; KN SAR Laksmana dari Kantor SAR Banjarmasin; KN Chundamani dan KNP 363 dari Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Banjarmasin; serta kapal patroli KP 3002, KP 2006, dan KP 2007 dari Direktorat Polisi Perairan Polda Kalsel.
Dari darat, operasi pencarian dilakukan dengan penyisiran di sepanjang pantai, mulai dari pantai sebelah selatan Pulau Kalimantan sampai pantai sebelah barat Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Operasi dari darat didukung Pos TNI AL dan Pos Polair di wilayah setempat, Kantor SAR Makassar, Kantor SAR Surabaya, serta Kantor SAR Semarang.
Membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan pelayaran seperti ini sudah menjadi fungsi kami. Untuk itu, kami tetap mengoptimalkan pencarian para korban. Kapal kami juga masih siaga di perairan Taboneo
”Kepada semua unsur yang telah membantu operasi pencarian ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya. Kepada keluarga korban, kami sampaikan turut berbela sungkawa dan mohon doa, semoga kita semua selalu diberikan kekuatan dan ketabahan oleh Allah SWT,” kata Endrow seraya mengajak semua yang hadir untuk mendoakan korban.
Kepala Seksi Penjagaan Patroli dan Penyidikan KSOP Kelas 1 Banjarmasin Surya Negara Nasution mengatakan, pihaknya tetap akan berkoordinasi dengan Kantor SAR Banjarmasin dalam upaya pencarian dan pertolongan korban KM Pieces.
”Membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan pelayaran seperti ini sudah menjadi fungsi kami. Untuk itu, kami tetap mengoptimalkan pencarian para korban. Kapal kami juga masih siaga di perairan Taboneo,” kata Surya.