Pembangunan sumur bor sebagai sumber air untuk membasahi gambut didorong lebih cepat selesai di daerah-daerah. Hingga saat ini, pembangunan sumur bor baru tercapai 10 hingga 20 persen.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
MUARO JAMBI, KOMPAS — Pembangunan sumur bor sebagai sumber air untuk membasahi gambut didorong lebih cepat selesai di daerah-daerah. Hingga saat ini, pembangunan sumur bor baru tercapai 10 hingga 20 persen.
Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead mendorong agar pembangunan sumur bor dapat direalisasikan lebih cepat di daerah-daerah rawan terbakar. Ketika sumber-sumber air, seperti kanal, kering, sumur bor menjadi sumber air yang dibutuhkan untuk membasahi dan memadamkan kebakaran di area gambut.
”Bahkan bisa (pembangunan sumur bor) didorong untuk daerah yang tadinya bukan prioritas, tetapi terjadi kebakaran,” katanya saat berkunjung ke Jambi, Rabu (7/8/2019).
Di Jambi, Nazir meninjau lokasi sumur bor yang baru selesai dibangun di Desa Catur Rahayu, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Dari situ, ia melihat lokasi kebakaran di areal gambut wilayah Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi.
Nazir pun berkesempatan membantu upaya pemadaman. Di lokasi itu, api yang merambat semakin luas, berbanding terbalik dengan petugas pemadam yang kian berkurang jumlahnya.
Bahkan, bisa (pembangunan sumur bor) didorong untuk daerah yang tadinya bukan prioritas, tetapi terjadi kebakaran.
Kepala Subkelompok Kerja Badan Restorasi Gambut Jambi Zulfikar Ali menyebutkan, pembangunan sumur bor dan sekat kanal di Jambi baru terealisasi 10 hingga 20 persen tahun ini. Adapun target pembangunan pada tahun ini 180 sumur.
Di Desa Catur Rahayu, dari target 50 sumur bor, baru selesai dibangun satu sumur. Menurut Ketua Masyarakat Peduli Api Catur Rahayu, Juanda, pembangunan satu sumur itu pun baru dilakukan pada Selasa lalu saat ditemukan adanya titik api baru di desa itu.
Dalam sebulan terakhir, kebakaran lahan muncul sudah tiga kali. Pihaknya memanfaatkan sumber air dari kanal di sekitar lokasi terbakar.
Sekretaris Kelompok Masyarakat Gambut Supriyanto menyatakan, pihaknya jauh sebelumnya mengajukan pengucuran dana agar pembangunan sumur bor bisa segera dilakukan. Namun, dana belum cair.