Bakamla dan Penjaga Pantai AS Latihan Bersama di Batam
Badan Keamanan Laut Republik Indonesia dan Penjaga Pantai Amerika Serikat berlatih bersama di perairan Batam, Kepulauan Riau. Kegiatan ini sekaligus untuk memperingati 70 tahun hubungan diplomatis Indonesia dengan Amerika Serikat.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Badan Keamanan Laut Republik Indonesia dan Penjaga Pantai Amerika Serikat berlatih bersama di perairan Batam, Kepulauan Riau. Hal ini sekaligus untuk memperingati 70 tahun hubungan diplomatis Indonesia dengan Amerika Serikat.
Batam merupakan salah satu pusat operasi Bakamla di zona barat. Dua lokasi lain yang menjadi prioritas pengamanan adalah Manado di zona tengah dan Ambon di zona timur. Ketiga titik tersebut merupakan kawasan perairan dengan tingkat kerawanan tindak kriminal tertinggi di Indonesia.
Tingginya angka kejahatan lintas negara di perairan Batam membuat tempat itu dipilih menjadi lokasi latihan. Sejumlah pulau kecil yang ada di perairan itu juga dianggap dapat merepresentasikan tantangan penegakan hukum di wilayah maritim Indonesia.
Direktur Latihan Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Pertama Yehezkiel, di Batam, Jumat (9/8/2019), mengatakan, latihan bersama tersebut merupakan yang pertama dilakukan kedua lembaga. Selama tiga hari ke depan, Bakamla dan Penjaga Pantai AS akan bekerja sama mengasah kemampuan melakukan penindakan di laut.
”Ada dua kapal dan total 250 petugas dari kedua negara yang akan terlibat dalam latihan ini. Penjaga Pantai AS mengirimkan US Coast Guard Cutter Stratton untuk berlatih bersama KN Tanjung Datu yang merupakan kapal terbesar Bakamla. Upaya menjaga keamanan kawasan di lautan tidak bisa dijalankan sendiri. Kita butuh kerja sama (negara lain) dengan tetap menghargai kedaulatan masing-masing,” tutur Yehezkiel.
Menurut dia, upaya penegakan hukum di laut berkontribusi langsung terhadap laju pertumbuhan ekonomi negara. Oleh karena itu, pengamanan di perbatasan Selat Malaka yang juga merupakan salah satu jalur pelayaran internasional tersibuk di dunia menjadi prioritas Bakamla.
Setelah beberapa hari berada di perairan Indonesia, kami bisa memahami masalah keamanan laut di sini sangat kompleks. Bakamla mengemban tugas berat dan tanggung jawab besar.
”Setelah beberapa hari berada di perairan Indonesia, kami bisa memahami masalah keamanan laut di sini sangat kompleks. Bakamla mengemban tugas berat dan tanggung jawab besar,” kata Kapten USCG Cutter Stratton Bob Little.
Ia berpendapat, Penjaga Pantai AS dan Bakamla memiliki tugas yang sama untuk menjaga keamanan laut di wilayah Asia Pasifik. Kejahatan lintas negara, seperti penyelundupan narkoba, terorisme, dan penangkapan ikan ilegal, sangat marak di kawasan tersebut.
”Tugas Bakamla sebagai penjaga pantai semakin berat di tengah permasalahan kawasan yang bertambah kompleks. Namun, saya yakin Bakamla saat ini dalam fase yang sedang berkembang menjadi lebih kuat,” ujar Bob.
Setelah beberapa kali saling mengadakan pertukaran anggota untuk belajar di kelas, ini merupakan kesempatan pertama Bakamla dan Penjaga Pantai AS berlatih sungguhan di laut. Menurut Bob, hal itu merupakan suatu kemajuan dalam kerja sama kedua negara menjaga keamanan di laut.