Sebanyak 23,5 Ton Sampah Terkumpul dari Pesisir Utara Surabaya
Sebanyak 23,5 ton sampah terkumpul dari kerja bakti massal selama sekitar tiga jam di pesisir pantai utara Surabaya, Jumat (9/8/2019). Selain membersihkan sampah, dalam acara yang diikuti sekitar 6.000 orang ini dilakukan juga penanaman 500 pohon cemara udang.
Oleh
IQBAL BASYARI
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS - Sebanyak 23,5 ton sampah terkumpul dari kerja bakti massal selama sekitar tiga jam di pesisir pantai utara Surabaya, Jumat (9/8/2019). Selain membersihkan sampah, dalam acara yang diikuti sekitar 6.000 orang ini dilakukan juga penanaman 500 pohon cemara udang.
Peserta kegiatan yang dimulai sejak pukul 06.00 ini terdiri dari berbagai elemen masyarakat, antara lain pelajar, pegawai Pemerintah Kota Surabaya, pegawai swasta, kepolisian, dan TNI. Mereka bergotong-royong membersihkan pantai dari sampah-sampah. Kerja bakti ini juga dilakukan untuk memeringati HUT RI ke-74.
“Selama sekitar tiga jam, sampah yang terkumpul sebanyak 15 truk atau sekitar 23,5 ton. Banyak yang ditemukan sampah plastik,” ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Selain memungut sampah, dalam kerja bakti ini juga ditanam 500 pohon cemara udang. Tanaman tersebut ditanam mulai dari kaki Jembatan Surabaya menuju timur ke arah Taman Suroboyo. Penanaman cemara udang dilakukan guna mengantisipasi potensi bencana tsunami yang bisa melanda Surabaya.
Dari beberapa kejadian, lanjut Risma, keberadaan pohon cemara udang mampu mengurangi dampak tsunami. Ombak dari laut berkurang karena ada cemara udang sehingga dampak ke permukiman penduduk bisa dikurangi.
Kawasan Suramadu dan Kenjeran ini juga menjadi salah satu destinasi wisata di Surabaya sehingga kondisinya harus selalu bersih agar wisatawan nyaman berkunjung
“Kawasan Suramadu dan Kenjeran ini juga menjadi salah satu destinasi wisata di Surabaya sehingga kondisinya harus selalu bersih agar wisatawan nyaman berkunjung,” tutur Risma.
Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, mengatakan, pihaknya selalu membersihkan sampah di kawasan itu setiap dua hari sekali. Namun, masih saja ditemukan masyarakat yang membuang sampah sembarangan.