Kebakaran Lahan di Aceh, Pemadaman Lewat Udara Dilakukan
Pemadaman api di Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya, Aceh, mulai menggunakan helikopter. Titik api semakin berkurang, tetapi kepulan asapnya masih membubung ke udara.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Pemadaman api di Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya, Aceh, mulai menggunakan helikopter. Titik api semakin berkurang, tetapi kepulan asapnya masih membubung ke udara.
Helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berangkat dari Banda Aceh menuju Nagan Raya dan Aceh Barat pada Sabtu (10/8/2019) pagi. Penyiraman dimulai di kawasan Kecamatan Tripa Makmur, Nagan Raya.
”Penyiraman mulai dilakukan hari ini setelah kemarin ditunda lantaran cuaca tidak mendukung,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Teuku Ahmad Dadek.
Dadek mengatakan, pemadaman lewat udara dilakukan untuk memastikan semua titik api yang berada di bagian bawah padam. Kini, titik api jauh berkurang, tetapi kepulan asap masih keluar di bekas lahan yang terbakar.
”Dengan kondisi hampir 90 persen dapat dipadamkan dan sisanya masih terus diupayakan (padam),” kata Dadek.
Data BPBA sejak 5 Juli hingga 10 Agustus, luas lahan yang terbakar mencapai 185,4 hektar. Kebakaran paling luas terjadi di Gayo Lues, yaitu 77 hektar, Aceh Barat (61,8 hektar), dan Nagan Raya (12 hektar).
Data BPBA sejak 5 Juli hingga 10 Agustus, luas lahan yang terbakar mencapai 185,4 hektar. Kebakaran paling luas terjadi di Gayo Lues, yaitu 77 hektar, Aceh Barat (61,8 hektar), dan Nagan Raya (12 hektar).
Di Gayo Lues, api berhasil dipadamkan. Lahan pinus di sana relatif mudah dipadamkan. Kondisinya berbeda dengan Aceh Barat dan Nagan Raya. Di sana, yang terbakar adalah gambut yang sukar dipadamkan karena api berada di bawah permukaan tanah.
Dadek mengatakan, petugas masih berusaha keras memadamkan api. Namun, beberapa kawasan yang terbakar sulit diakses sehingga perlu disiram lewat udara. Selain itu, sumber air di lokasi juga sulit didapat.
Lahan yang terbakar merupakan milik warga yang sudah ditanami sawit dan karet. Namun, sebagian lahan ditelantarkan. Polisi telah memeriksa pemilik lahan, tetapi semuanya masih berstatus sebagai saksi.
Kondisi kabut asap di permukiman warga Aceh Barat dan Nagan Raya juga semakin berkurang. Afsah, warga Aceh Barat, mengatakan, cuaca lebih cerah dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. ”Asap di jalan sudah tidak ada, tapi di lahan masih berasap,” kata Afsah.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo mengingatkan pemerintah daerah di Aceh agar meningkatkan upaya pencegahan dengan sosialisasi, pengawasan, dan respons cepat. ”Sesuai dengan instruksi presiden, mencegah lebih baik, jangan tunggu terbakar baru bereaksi,” kata Doni.