Setelah ditutup hampir dua pekan akibat kebakaran lahan di lereng sisi selatan, pendakian Gunung Arjuna di Jawa Timur kembali dibuka.
Oleh
Defri Werdiono
·2 menit baca
BATU, KOMPAS — Setelah ditutup hampir dua pekan akibat kebakaran lahan di lereng sisi selatan, pendakian Gunung Arjuna di Jawa Timur kembali dibuka. Total diperkirakan sekitar 300 hektar lahan yang terbakar di dalam kawasan Taman Hutan Raya R Soerjo di gunung tersebut.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo, Ahmad Wahyudi, Minggu (11/8/2019), mengatakan, pendakian mulai dibuka pada Jumat (9/8) setelah pihaknya melakukan evaluasi lapangan. Pendakian ditutup saat api pertama kali terlihat pada Minggu (28/7), dua pekan lalu.
”Hasil evaluasi lapangan menyatakan kebakaran lahan sudah padam dan status tanggap darurat sudah dicabut,” ujar Wahyudi melalui pesan singkat.
Sebelumnya, sejak 31 Juli, Pemerintah Kota Batu menetapkan Status Tanggap Darurat kebakaran lahan dengan pertimbangan Tahura memiliki peran vital bagi lingkungan hidup Kota Batu.
Wahyudi belum bisa memastikan luas total lahan di wilayahnya yang terbakar. Angka 300 hektar merupakan perkiraan maksimal. Konfirmasi resmi mengenai luas lahan yang terbakar menunggu hasil evaluasi menyeluruh.
Kebakaran lahan di Tahura R Soerjo diketahui sejak 28 Juli. Lokasi titik api yang berada di ketinggian 2.730-3.152 meter di atas permukaan laut menyulitkan petugas pemadam. Mereka harus berjalan kaki 4-9 jam untuk mencapai lokasi.
Topografi yang curam juga menjadi faktor penghambat pemadaman. Kemiringan lahan yang mencapai 60 derajat menyulitkan proses pemadaman. Terbatasnya kemampuan petugas dalam memadamkan api di lereng gunung juga menjadi kendala sehingga diputuskan melakukan pemadaman melalui udara (water bombing).
Untuk memadamkan sisa bara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerjunkan helikopter MI 8 untuk melakukan penyiraman air dari udara. Upaya itu dilakukan selama 4 hari, termasuk untuk memadamkan api yang membakar di lereng Gunung Welirang (utara Arjuna).
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Batu A Choirur Rochim mengatakan, bara api terakhir dipadamkan pada 5 Agustus. Begitu padam, semua petugas ditarik kembali ke pos masing-masing.
Selama musim kemarau tahun ini, setidaknya ada dua gunung yang sebagian lerengnya terbakar di Batu. Sebelum Arjuna, kebakaran juga sempat menerpa lereng utara Gunung Panderman. Tercatat sebanyak 70 hektar lahan milik Perhutani yang terbakar di kawasan ini.
Setelah api di Arjuna bisa dikendalikan, kebakaran lahan kembali terjadi di lereng timur Panderman yang dekat dengan Gunung Kawi. Tercatat sebanyak 17 hektar lahan Perhutani yang terbakar, tepatnya di Petak 212.