Tingkatkan Minat Baca, Perpustakaan Desa Digencarkan
Pengembangan perpustakaan desa digencarkan untuk meningkatkan minat baca di daerah yang masih rendah, termasuk di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURBALINGGA, KOMPAS — Pengembangan perpustakaan desa digencarkan untuk meningkatkan minat baca di daerah yang masih rendah, termasuk di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Pergeseran kebiasaan baca generasi muda dari teks ke digital semestinya tidak mengikis minat literasi.
”Angka literasi Kabupaten Purbalingga 3,38. Namun, ini angka yang dilihat dari satu titik saja, yaitu kunjungan di perpustakaan daerah. Ke depannya akan kami lihat lagi data di perpustakaan sekolah dan perpustakaan keliling,” kata Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Purbalingga Jiah Palupi, Selasa (13/8/2019), di sela-sela peresmian Bank Indonesia Corner di SMAN 1 Kutasari. Bank Indonesia Corner merupakan dukungan Kantor Bank Indonesia Perwakilan Purwokerto dalam meningkatkan minat literasi.
Jiah mengatakan, di era digital dan canggih ini, generasi muda tetap membaca melalui gawai. Namun, secara tekstual lewat buku cenderung kurang. ”Sekarang perpustakaan daerah juga sudah mengarah ke perpustakaan elektronik. Ini untuk mengakomodasi anak-anak saat ini,” tuturnya.
Di Kabupaten Purbalingga, dari 224 desa, baru 78 desa yang memiliki perpustakaan. ”Tahun 2019 ini ditargetkan terbentuk lagi 75 perpustakaan desa. Sisanya akan dibentuk pada 2020 dan 2021. Kami memberikan pendampingan dan bantuan buku, rata-rata 65 eksemplar setiap desa,” kata Jiah.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto Agus Chusaini menyampaikan, Bank Indonesia terdorong ikut meningkatkan literasi bangsa melalui pendirian Bank Indonesia Corner. Sejauh ini sudah terdapat 722 BI Corner di Indonesia. Adapun di wilayah BI Purwokerto sebanyak 15 BI Corner.
Di SMAN 1 Kutasari, Purbalingga, BI Corner memberikan bantuan 436 buku. Selain di SMAN 1 Kutasari, BI Corner juga telah hadir di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, IAIN Purwokerto, SMAN 2 Purwokerto, SMAN 1 Ajibarang, SMAN 1 Purbalingga, SMKN 1 Purwokerto, SMAN 1 Banjarnegara, dan SMAN 1 Cilacap. Selain itu, BI Corner juga hadir di Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah di Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara.
Kepala SMAN 1 Kutasari Kuat Risyanto mengatakan, di Perpustakaan Wisata Ilmu SMA Negeri 1 Kutasari terdapat 2.400 buku. Selain terbuka bagi para murid, perpustakaan ini juga terbuka bagi warga sekitar, terutama siswa-siswi SD di sekitar SMA. ”Kami juga menyelenggarakan perpustakaan keliling ke sejumlah SD,” tutur Kuat.
M Yasin Fadilah (16), siswa kelas XI MIPA SMAN 1 Kutasari, mengatakan, meski hidup di era gawai, dirinya tetap suka membaca buku-buku sejarah dunia dan novel. ”Di buku sejarah ada gambar dan lukisannya. Kalau di novel, saya belajar tentang persahabatan,” tuturnya.
Selain terbuka bagi para murid, perpustakaan ini juga terbuka bagi warga sekitar, terutama siswa-siswi SD di sekitar SMA.
Kendati demikian, ada pula siswa yang mengaku tidak suka membaca. M Dafa (16), siswa kelas XI MIPA, salah satunya. ”Saya tidak suka baca. Sukanya olahraga yang di lapangan,” ujarnya.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyatakan, buku merupakan jendela dunia. Untuk itu, dia mendorong budaya gemar membaca guna memperluas wawasan dan menambah pengetahuan.