Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jawa Tengah, mengolah ubi jalar menjadi bahan pembuat es krim. Pemanfaatan pangan lokal ini meningkatkan nilai tambah ubi jalar sekaligus menyediakan jajanan yang sehat bagi anak-anak.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Tim riset Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jawa Tengah, berhasil mengolah ubi jalar menjadi bahan pembuat es krim. Pemanfaatan pangan lokal ini meningkatkan nilai tambah ubi jalar sekaligus menyediakan jajanan yang sehat bagi anak-anak.
”Es krim ubi jalar ini mengandung serat yang tinggi dan baik bagi anak-anak,” kata Dekan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Bambang Nugroho, Rabu (14/8/2019), di sela-sela acara pemecahan rekor MURI makan es krim ubi jalar di Purwokerto, Banyumas.
Dia menyampaikan, untuk pembuatan es krim ini, campuran ubi jalar yang dibutuhkan adalah 10 persen. Ubi jalar dipakai untuk menggantikan sebagian bahan kering tanpa lemak. Bambang mencontohkan, untuk membuat 1 kilogram es krim, diperlukan 100 gram ubi jalar.
Bambang menyebutkan, ubi jalar juga mengandung antioksidan alami, yaitu antosianin. Antosianin merupakan senyawa polifenol yang baik untuk kesehatan saluran cerna.
”Antosianin juga dapat mencegah gangguan pada fungsi hati,” ujarnya. Selain itu, ubi jalar juga berpotensi mencegah berbagai penyakit degeneratif, seperti diabetes dan obesitas.
Ubi jalar, terlebih yang bewarna ungu, lanjut Bambang, banyak ditemukan di daerah Banyumas. Harga komoditas ini di pasaran Rp 5.000-Rp 7.000 per kilogram. Jika harga jual es krim konvensional Rp 5.000 per 50 gram, harga jual es krim berbahan baku ubi jalar untuk ukuran yang sama bisa lebih murah, yaitu Rp 3.500.
Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto Anjar Nugroho menambahkan, es krim ubi jalar ini merupakan inovasi dari UMP untuk mendukung bahan pangan lokal.
”Ini sebagai bentuk kepedulian UMP memanfaatkan bahan pangan lokal di Banyumas untuk jadi makanan yang favorit, yaitu es krim. Kami ingin mengampanyekan bahwa ubi jalar bisa diolah menjadi makanan istimewa, yaitu es krim yang digandrungi anak-anak,” tutur Anjar.
Senior Manajer MURI Ariyani Siregar mengatakan, MURI menganugerahkan penghargaan dan pencapaian rekor ”Sajian Es Krim Berbahan Dasar Ubi Jalar Terbanyak 3.210 cup” dan tercatat di MURI sebagai rekor dunia dengan urutan rekor ke-9107. Menurut dia, aktivitas ini unik dan baru dilakukan pertama kali karena usulan es krim dari ubi jalar belum pernah ada.
Es krim dengan nama Patatas ini memiliki sejumlah varian rasa, seperti cokelat, durian, vanila, dan stroberi. Es krim ini dibagikan secara gratis kepada ribuan anak-anak sekolah dasar yang selesai melaksanakan upacara peringatan Hari Pramuka. ”Rasanya enak dan lembut,” kata Raya (12), salah satu siswi kelas VI SD Ledug.
Bupati Banyumas Achmad Husein yang hadir dalam kegiatan itu mengapresiasi inovasi pemanfaatan ubi jalar untuk bahan baku es krim. Diharapkan, inovasi ini dapat terus dikembangkan sehingga bisa mengangkat pangan lokal sekaligus menyejahterakan petani di Banyumas.