Asap yang mengepung Kota Jambi dan Kabupaten Muaro Jambi mulai meresahkan masyarakat, Kamis (15/8/2019) sore. Satuan Tugas Pencegahan Kebakaran Lahan dan Hutan Jambi mengklaim asap itu kiriman abu kebakaran lahan dari Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS—Asap yang mengepung Kota Jambi dan Kabupaten Muaro Jambi mulai meresahkan masyarakat, Kamis (15/8/2019) sore. Satuan Tugas Pencegahan Kebakaran Lahan dan Hutan Jambi mengklaim asap itu kiriman abu kebakaran lahan dari Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Partikel abu mulai pekat sekitar pukul 15.00. Banyaknya partikel abu yang beterbangan mengganggu aktivitas warga. Warga Pasir Putih, Kota Jambi, Yati, terpaksa menutup pintu rumahnya agar abu tak masuk ke dalam rumah. “Abunya membuat kami sulit bernapas,” ujarnya.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Jambi Addi Setiadi mengatakan, partikel abu bakaran itu sempat mengurangi jarak pandang dari 10.000 meter pada pukul 14.00, menjadi 4.500 meter sejam kemudian. “Kondisi turunnya jarak pandang secara dratis seperti ini dapat mengganggu kenyamanan warga,” katanya.
Dari analisis BMKG Jambi, pihaknya melihat pergerakan angin dari arah tenggara sebagai penyebab tebalnya paparan abu. “Jika dilihat dari arah pergerakan angin, ini merupakan asap kiriman dari kebakaran lahan di Musi Banyuasin,” katanya.
Komandan Satuan Tugas Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Jambi Kolonel Elphis Rudi juga mengklaim asap dari wilayah Sumsel. Saat ini, upaya pemadaman masih dilakukan tim satgas wilayah tersebut.
Jika dilihat dari arah pergerakan angin, ini merupakan asap kiriman dari kebakaran lahan di Musi Banyuasin
Wali Kota Jambi Syarif menyebut kondisi udara di kota itu masih masuk kategori sedang. Namun, kata dia, terjadi peningkatan partikel belerang dioksida (SO2) dan oksidan (O3) menjelang sore. Menyikapi kondisi tersebut, pihaknya berencana membagi-bagikan masker kepada masyarakat Jambi.