Sebanyak 12 desa di Kabupaten Malang, Jawa Timur, terdata rentan pangan. Pemerintah Kabupaten berupaya mengatasi satu desa setiap tahun dari kerentanan tersebut.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Sebanyak 12 desa di Kabupaten Malang, Jawa Timur, terdata rentan pangan. Pemerintah Kabupaten berupaya mengatasi satu desa setiap tahun dari kerentanan tersebut.
Berdasarkan Peta Keamanan dan Kerentanan Pangan 2017, ada 12 desa rentan pangan. Jika setiap tahun diatasi, tahun 2020 diharapkan menjadi kurang dari 10 desa.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang Nasri Abdul W, Kamis (15/8/2019), mengatakan, target pengentasan desa rentan pangan disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Malang. ”Targetnya tiap tahun berkurang satu desa,” ujarnya.
Ada beberapa indikator yang menjadi sebuah desa masuk kategori rentan, salah satunya adalah kemampuan desa tersebut dalam memproduksi bahan pangan utama. Kemampuan itu dipengaruhi kondisi topografi masing-masing daerah, yang sebagian besar merupakan pegunungan.
Desa yang masuk kategori rentang pangan di Kabupaten Malang, antara lain Desa Taji dan Argosari di Kecamatan Jabung, Desa Kaliasri dan Putukrejo di Kecamatan Kalipare, Girimulyo di Kecamatan Gedangan, serta Pait di Kasembon. Ada juga Duwet Krajan di Kecamatan Tumpang, Bambang di Wajak, dan Sumberkerto di Kecamatan Pagak.
Jumlah total desa di Kabupaten Malang mencapai 378 plus 12 kelurahan yang tersebar di 33 kecamatan. ”Di beberapa desa yang masuk kategori rentan, bukan berarti warganya tidak bisa makan. Namun, mungkin produk komoditas yang lain lebih bagus dibanding padi dan palawija,” ujarnya.
Nasri mencontohkan, Desa Pait memiliki produk unggulan berupa durian ngantang. Produksi durian di Pait lebih tinggi dari beras. Pait sendiri masuk rencana pengentasan pada 2020 dan Desa Argosari pada 2019.
”Ada juga desa di wilayah Kecamatan Dampit sisi selatan yang produksi kopinya besar, tetapi produksi pangan utamanya kurang sehingga masuk kategori rentan. Jadi, masalah utamanya ada di kondisi geografis sehingga basis utama tanaman pertaniannya bukan padi,” ucapnya.
Menurut Nasri, ada beberapa hal yang dilakukan untuk mengatasi kerentanan desa-desa tersebut, di antaranya peningkatan perbaikan infrastruktur jalan dan saluran irigasi. Ada juga pelatihan bagaimana mengonversikan komoditas pertanian setempat menjadi padi, seperti pelatihan olahan pangan, selain menyuplai pangan dari desa lain yang surplus.
Selain rentan, menurut Nasri, banyak desa lain di Malang yang surplus pangan. Desa-desa tersebut berada di 18 kecamatan yang biasa menjadi langganan panen minimal dua kali setahun. Luas tanam padi di Kabupaten Malang mencapai 70.000 hektar lebih per tahun.
Ada juga desa di wilayah Kecamatan Dampit sisi selatan yang produksi kopinya besar, tetapi produksi pangan utamanya kurang sehingga masuk kategori rentan. Jadi, masalah utamanya ada di kondisi geografis sehingga basis utama tanaman pertaniannya bukan padi.
Sepanjang tahun 2018 Kabupaten Malang surplus beras hingga 78.041 ton. Angka ini meningkat dibanding tahun 2017 yang hanya surplus 75.196 ton. Tahun 2018 produksi gabah kering panen 510.000 ton.
Pada kesempatan ini, Nasri menambahkan upaya pengentasan desa rentan pangan disinergikan dengan upaya pengentasan tengkes (stunting).
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Bupati Malang M Sanusi telah meminta kepada jajarannya untuk bisa menurunkan angka tengkes sampai 10 persen. Saat ini angka tengkes di Kabupaten Malang masih 20 persen (prevalensi penimbangan April 2018 dan 18,5 persen pada penimbangan akhir 2018).
Angka ini lebih rendah dari angka nasional yang mencapai 28 persen dan Jawa Timur yang masih 26 persen. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang April 2018, angka anak yang mengalami tengkes di Kabupaten Malang sekitar 30.323 anak balita dari total 154.188 anak balita yang ada di wilayah itu.
Editor:
Siwi Yunita
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.