Sejumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM asal Jawa Tengah menggelar final turnamen gim PUBG Mobile di Kota Semarang, Kamis (15/8/2019) malam. Beasiswa kuliah menjadi hadiah utama dalam turnamen tersebut.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS - Sejumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah asal Jawa Tengah menggelar final turnamen gim PUBG Mobile di Kota Semarang, Kamis (15/8/2019) malam. Beasiswa kuliah menjadi hadiah utama dalam turnamen tersebut.
Penyelenggara yakni UMKM Kebab Al-Bismi (Semarang), A3 Laundry Kabupaten Pekalongan, JS-COFFEE (Kabupaten Batang), Sate Pak Yahya (Kota Pekalongan) dan Angkringan 3 Ceret (Klaten). Mereka bekerja sama dengan Perkumpulan Akuntan Muda Jawa Tengah (PAM Jateng).
Ketua panitia, Robbi Roddliya, mengatakan, kegiatan ini digelar dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun (HUT) RI ke-74. "Selain itu, kegiatan ini untuk menunjukkan bahwa pencinta gim juga bisa mengejar mimpi berkuliah, serta nantinya kami dorong berwirausaha," kata Robbi.
Kegiatan ini untuk menunjukkan bahwa pencinta gim juga bisa mengejar mimpi berkuliah, serta nantinya kami dorong berwirausaha
Menurutnya, selama ini, banyak pandangan negatif tentang gamers karena dinilai hanya membuang-buang waktu. Padahal, mereka juga dapat bertanggung jawab dengan mengatur waktu antara bermain dan serius belajar. Itu juga dapat dilakukan saat kuliah nanti.
Imam Prayogo dari PAM Jateng menambahkan, selain hadiah beasiswa, kegiatan ini juga menyelipkan pesan bahwa selepas kuliah, tak melulu mengejar pekerjaan. "Namun, didorong untuk menjadi wirausahawan yang terus berkembang," kata Imam.
Adapun babak kualifikasi turnamen gim PUBG Mobile tersebut diikuti 136 tim se-Jateng dan DIY (tiap tim terdiri dari 3-5 orang). Babak kualifikasi dilaksanakan dari jarak jauh atau daring, pada 1-10 Agustus 2019. Sementara tahap final diikuti empat tim dan digelar Kamis.
Hadiah yang diperebutkan dalam turnamen tersebut yakni beasiswa bagi tim pemenang yang maksimal terdiri dari lima orang. "Kami pastikan beasiswa hingga lulus kuliah. Untuk perguruan tingginya menyusul, tetapi kami pastikan beasiswa ini untuk para pemenang. Beasiswa juga bisa diserahkan ke anggota keluarga lain, misalnya," ujar Imam.
Imam menambahkan, nantinya, para pencinta gim daring pun akan belajar bertanggung jawab akan waktu yang dihabiskannya sehari-hari. Selain itu, juga melatih kemandirian dan tidak bergantung pada orangtua. Dimulai dengan beasiswa, bagi pemenang, yang akan mengurangi beban orangtua.
Dida Anggoro Putra (16) siswa SMK Kosgoro 3, Kabupaten Sragen, Jateng, mengatakan, dirinya mengikuti turnamen agar bisa kuliah tanpa keluar biaya. "Lombanya pun menyenangkan, yakni bermain gim yang saya gemari. Namun, saya juga harus bisa mengerem apabila sudah terlalu lama bermain," ujar dia.
Adapun salah satu anggota tim pemenang yakni, M Luthfi Muas, asal Bandar Lampung dan berkuliah di Yogyakarta. Selain mencari keseruan, ia juga berharap mendapat beasiswa. Dia belum memutuskan apakah pindah tempat kuliah atau menyerahkan beasiswa kepada anggota keluarganya.