Warga Wamena Tuntut Perbaikan Layanan Telekomunikasi
Sekitar 150 warga dan insan pers di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, berunjuk rasa di kantor Grapari Telkomsel Wamena, Jumat (16/8/2019). Mereka menuntut perbaikan layanan telekomunikasi operator tersebut di daerah itu.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS - Sekitar 150 warga dan insan pers di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, berunjuk rasa di kantor Grapari Telkomsel Wamena, Jumat (16/8/2019). Mereka menuntut agar badan usaha milik negara itu memperbaiki layanan telekomunikasi yang dinilai tidak optimal di daerah tersebut.
Dalam rilis yang diterima Kompas dari tim koordinator unjuk rasa tersebut, terdapat sejumlah keluhan yang disampaikan kepada Telkomsel. Telkomsel adalah satu-satunya operator telekomunikasi seluler yang beroperasi di Jayawijaya.
Salah satu peserta unjuk rasa, Paul Silvester Korwa, mengungkapkan, operator yang telah hadir di Kabupaten Jayawijaya selama lebih kurang 20 tahun itu belum memberikan layanan optimal, baik untuk jaringan telepon maupun internet. "Terkesan Telkomsel hanya memberikan layanan yang baik di daerah tertentu saja. Sementara jaringan Telkomsel di Wamena hanya membaik ketika ada kegiatan yang dihadiri pejabat dari pusat," ujarnya.
Melki, warga lainnya, mengatakan, masyarakat mengancam akan menggelar demonstrasi yang lebih besar apabila Telkomsel tidak memperbaiki kinerjanya. "Kami meminta Telkomsel transparan menjelaskan kepada masyarakat Kabupaten Jayawijaya terkait jaringan telekomunikasi yang tidak optimal selama ini. Kami sudah mengeluhkan masalah ini setiap tahun, tetapi tak ada perubahan," tuturnya.
Peserta demonstrasi dari perwakilan jurnalis di Kabupaten Jayawijaya, Ismail Adi Subrata, menyampaikan tujuh pernyataan sikap konsumen di Jayawijaya kepada Telkomsel. Di antaranya yakni penyesuaian harga paket data dengan kualitas jaringan, pemerataan kualitas jaringan di seluruh Kabupaten Jayawijaya, serta menuntut permintaan maaf dan kompensasi bagi masyarakat yang dirugikan selama ini.
Selain itu, demonstran juga meminta Ombudsman dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengevaluasi kinerja Telkomsel Wamena. Pemerintah serta DPRD setempat juga didesak untuk membuka persaingan yang sehat dengan memasukkan provider lain ke Jayawijaya.
Manager Network Service Telkomsel Jayapura Erlyawan Budiman, ketika dikonfirmasi, mengatakan, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada pelanggan Telkomsel atas penyampaian pendapat di Wamena.
"Kami mengakomodir penyampaian pendapat tersebut agar segera ditindaklanjuti. Kami akan memenuhi kebutuhan pelanggan terhadap layanan Telkomsel, khususnya di Jayawijaya," tutur Erlyawan.
Ia menambahkan, tidak dapat dipungkiri dalam pembangunan jaringan telekomunikasi di Jayawijaya terdapat banyak tantangan. Di antaranya yakni keterbatasan akses transportasi, kapasitas jaringan, dan juga investasi yang besar karena masih menggunakan akses data via satelit.
"Berbagai kendala tersebut tidak menyurutkan Telkomsel untuk terus membangun dan mempersiapkan infrastruktur telekomunikasi yang handal dengan menghadirkan sebanyak 26 unit Base Transceiver Station (BTS) 2G, 23 unit BTS 3G, dan 27 unit BTS 4G di Jayawijaya. Perangkat-perangkat tersebut juga telah selesai dimodernisasi," katanya.