Kloter Pertama Jemaah Haji Jateng Tiba di Tanah Air
Jemaah haji asal Sukoharjo, Jawa Tengah yang tergabung dalam kelompok terbang atau kloter pertama debarkasi Solo tiba kembali di Tanah Air, Minggu (18/8/2019). Kondisi kesehatan jemaah haji akan dipantau hingga dua minggu ke depan.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·3 menit baca
BOYOLALI, KOMPAS - Jemaah haji asal Sukoharjo, Jawa Tengah yang tergabung dalam kelompok terbang atau kloter pertama debarkasi Solo tiba kembali di Tanah Air, Minggu (18/8/2019). Kondisi kesehatan jemaah haji akan dipantau hingga dua minggu ke depan.
Pesawat Garuda Indonesia yang ditumpangi sebanyak 357 jemaah haji mendarat di Bandara Adi Soemarmo di Boyolali, Jawa Tengah, Minggu sekitar pukul 10.40. Dari Bandara Adi Soemarmo, jemaah dijemput menuju Asrama Haji Donohudan, Boyolali, sebelum dipulangkan kembali ke daerah asal.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Solo Farhani mengatakan, kepulangan jemaah haji kloter pertama ini mengawali rangkaian pemulangan jemaah haji asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta setelah menjalani rangkaian ibadah haji di Tanah Suci. Proses pemulangan akan berlangsung hingga sebulan ke depan. Kloter terakhir yaitu kloter 97 direncanakan tiba kembali di Tanah Air, 15 September 2019.
“Mulai hari ini gelombang pertama jemaah haji (kloter 1-41) akan dipulangkan dan semuanya diterbangkan dari bandara Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, kemudian jemaah haji gelombang kedua (kloter 42-97), insyaAllah semuanya akan diterbangkan dari Bandara Internasional (Amir Muhammad bin Abdul Aziz) di Madinah,” ujarnya.
Sekarang rasanya sangat lega karena sudah menunaikan ibadah haji
Farhani mengatakan, dari 34.772 jemaah haji asal Jateng dan DI Yogyakarta yang masuk ke Asrama Haji Donohudan, jumlah jemaah haji yang diberangkatkan ke Tanah Suci sebanyak 34.756 orang. Sebanyak 16 orang jemaah calon haji tidak bisa diberangkatkan ke Tanah Suci, diantaranya karena sakit dan ada yang hamil.
“Untuk penyelenggaraan ibadah haji 1440 Hijriyah Embarkasi Adi Soemarmo Solo memberangkatkan 34.756 jemaah. Dari jumlah itu, ada yang wafat sebanyak 26 jemaah. Satu jemaah wafat di Asrama Haji Donohudan dan satu jemaah wafat di pesawat,” katanya.
Wakil Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan, walaupun para jemaah haji telah kembali ke Tanah Air dengan kondisi sehat, namun seluruh jemaah haji tetap berada dalam pemantauan petugas kesehatan di puskesmas setempat selama 14 hari ke depan.
Jika dalam waktu 14 hari ke depan, jemaah haji mengalami sakit maka wajib berobat ke puskesmas dengan membawa kartu kewaspadaan kesehatan jemaah haji yang telah diberikan. “Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terbawanya penyakit dari arab Saudi ke Indonesia,” katanya.
Suprih Ambar Heryanti (55), salah satu jemaah haji mengaku sangat bersyukur telah bisa menjalani rangkaian ibadah haji dengan lancar dan kembali ke Tanah Air dengan selamat. Untuk dapat berangkat beribadah haji telah menunggu selama delapan tahun, yaitu mendaftar pada tahun 2011. Menurutnya, pelayanan ibadah haji dirasakannya sudah baik. “Sekarang rasanya sangat lega karena sudah menunaikan ibadah haji,” ujarnya.