PONTIANAK, KOMPAS — Kabut asap pekat mewarnai upacara peringatan HUT Ke-74 Republik Indonesia di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (17/8/2019). Ratusan peserta upacara dibagikan masker untuk mengurangi dampak gangguan kesehatan dari asap kebakaran hutan dan lahan itu.
Sebanyak 90 komunitas atau sekitar 900 orang mengikuti upacara di Sungai Kapuas, Pontianak, Sabtu pagi. Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak membagikan masker kepada peserta yang berkumpul sejak pukul 06.00. Pengibaran bendera Merah Putih dilakukan di atas kapal ponton. Ada juga bendera Merah Putih berukuran 8 meter x 20 meter yang dibentangkan di Jembatan Kapuas I.
Kepala Daerah Operasi Manggala Agni Pontianak Sahat Irawan Manik mengatakan, kebakaran lahan gambut masih terjadi di sebagian wilayah Kalbar. Total area yang terbakar sejak 1 Januari hingga 15 Agustus mencapai 1.292,24 hektar.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar Lumano mengatakan, BPBD terus berupaya agar kebakaran lahan tidak semakin parah. Sebanyak 1.512 personel dilibatkan dalam menangani kebakaran lahan. Pemadaman juga dilakukan menggunakan tujuh helikopter.
Upacara peringatan kemerdekaan RI di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, kemarin, juga berlangsung dalam kepungan kabut asap. Prihatin dan protes atas bencana asap kali ini, belasan pemuda dari berbagai komunitas di Palangkaraya menggelar upacara bendera di bekas lahan yang terbakar.
”Menghirup udara yang sehat dan bersih adalah hak kami sebagai warga negara. Kami hanya resah mengapa ini selalu terjadi hampir di setiap tahun,” kata Koordinator Institute Tingang Borneo Teater (ITBT) Hafidz.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) Kalteng, selama Agustus 2019 terpantau 464 kasus kebakaran lahan di Kalteng dengan luasan areal yang terbakar mencapai 1711,92 hektar.
Selain upaya pemadaman, penegakan hukum juga terus dilakukan aparat setempat. Kemarin, Polres Palangkaraya menetapkan tiga tersangka pembakar hutan dan lahan. Selain itu, 61 lokasi kebakaran diberi garis polisi untuk diselidiki.
Kebakaran hutan dan lahan gambut juga masih terjadi di sebagian wilayah Jambi dan Sumatera Selatan. Berbagai upaya pemadaman masih terus dilakukan untuk menekan kabut asap dari kebakaran tersebut.
Sementara itu, sekitar 50 hektar hutan pinus di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, juga terbakar. Upaya pemadaman sangat sulit dilakukan karena kebakaran terjadi di perbukitan terjal dan tidak ada akses untuk kendaraan.
Pegiat lingkungan Danau Toba, Wilmar Simanjorang, mengatakan, kebakaran hutan dan lahan itu terjadi di dekat destinasi wisata Batu Hobon, Kabupaten Samosir.