Pelajar Papua di Tegal Diminta Tenang dan Fokus Belajar
Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah, menjamin keamanan seluruh pelajar asal Papua dan Papua Barat yang menempuh pendidikan di daerah tersebut.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS — Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah, menjamin keamanan seluruh pelajar asal Papua dan Papua Barat yang menempuh pendidikan di daerah tersebut. Para pelajar diminta tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan pengerahan massa di dua provinsi wilayah timur Indonesia itu beberapa waktu terakhir.
Hal itu disampaikan Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono saat menemui puluhan pelajar dari Papua, Rabu (21/8/2019). Dedy berkunjung ke Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, untuk berkomunikasi dengan para pelajar dari Papua dan memastikan mereka tidak terganggu pemberitaan terkait kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Dia juga berpesan agar mereka tetap fokus belajar.
”Pemerintah Kota Tegal menjamin keamanan masyarakat dan para pelajar Papua yang berada di Kota Tegal. Jadi, bagi saudara-saudara saya yang berasal dari Papua, tetaplah beraktivitas seperti biasa di Kota Tegal,” ujar Dedy Yon, Rabu sore, di ruang rapat SUPM Kota Tegal.
Dalam kunjungannya tersebut, Dedy Yon bernyanyi dan menari bersama 21 pelajar yang berasal dari Papua. Mereka menyanyikan lagu ”Yamko Rambe Yamko” dan ”Apuse” yang berasal dari Papua.
Salah satu siswa kelas XI SUPM dari Papua, Febyola Lidya Agustina, mengatakan, pada awalnya, dirinya khawatir membaca pemberitaan terkait kerusuhan di Papua. Namun, orangtua Feby meminta dirinya tetap tenang dan tidak takut.
”Orangtua berpesan supaya saya tidak terpengaruh dengan isu-isu atau provokasi apa pun yang berpotensi memperuncing keadaan. Saya diminta tetap giat belajar dan tidak khawatir dengan keadaan di sana (Papua),” ujar Feby.
Selama dua tahun bersekolah di SUPM, Feby mengaku tidak pernah bermasalah dengan teman-temannya dari suku lain. Feby mengaku bisa berbaur, bahkan bisa berbahasa Jawa aksen Tegalan.
Tidak hanya Feby, siswa lain yang berasal dari Papua, yakni Alfa Ferry Hans Wadiwe, juga mahir berbahasa Jawa. Alfa bahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Kompas menggunakan bahasa Jawa Tegalan.
Sebelum mengakhiri pertemuan, para pelajar Papua bersama dengan Dedy Yon memekikkan yel-yel ”Papua Indonesia, NKRI harga mati”.
Alfa menuturkan, dirinya senang dengan kehadiran Wali Kota Tegal di SUPM untuk menemui para pelajar Papua. Dia merasa beruntung mendapatkan jaminan keamanan dan perhatian dari Pemerintah Kota Tegal.
Dalam pertemuan tersebut, para siswa terlihat bahagia. Senyum dan tawa beberapa kali pecah karena kelakar Dedy Yon. Dengan logat ngapak, Dedy Yon berusaha berkomunikasi dengan siswa-siswa tersebut menggunakan bahasa Papua. Sebelum mengakhiri pertemuan, para pelajar Papua bersama dengan Dedy Yon memekikkan yel-yel ”Papua Indonesia, NKRI harga mati”.
Selain ke SUPM, Pemerintah Kota Tegal juga berkunjung ke Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan Kota Tegal. Di tempat tersebut, ada sekitar 11 pelajar dari Papua. Dalam kegiatan tersebut, Wakil Wali Kota Tegal Muhammad Jumadi mengajak para pelajar, khususnya yang berasal dari Papua, bersama-sama menjaga NKRI.
”Kita semua harus saling menjaga kesatuan dan persatuan negara. Tidak boleh ada diskriminasi apa pun karena kita semua sama, sama-sama Indonesia,” ucap Jumadi.
Sebelumnya, kunjungan ke pelajar-pelajar Papua juga dilakukan Kepolisian Resor Tegal Kota pada Selasa (20/8/2019). Dalam kunjungan tersebut, Wakil Kepala Kepolisian Resor Tegal Komisaris Davis Busin Siswara mengatakan, pihak kepolisian akan menjaga suasana Kota Tegal tetap kondusif. Davis berharap, permasalahan yang terjadi di Papua bisa segera diselesaikan dengan baik dan damai.