Eka Tjipta Foundation Salurkan Bantuan untuk Korban Tsunami
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Hampir setahun bencana tsunami menerpa wilayah di Sulawesi Tengah, masyarakat di daerah tersebut masih membutuhkan pasokan air bersih. Atas dasar itu, yayasan Eka Tjipta Foundation dan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia melakukan aksi untuk mendukung pemenuhan air bersih melalui Palang Merah Indonesia.
Pasokan air bersih dibutuhkan warga masyarakat di Kota Palu dan Donggala yang terdampak bencana alam, di tengah musim kemarau. Sejak gempa bermagnitudo hingga 7,4 yang disusul tsunami menimpa pada September 2018, warga terdampak masih menempati pengungsian.
Kondisi itu, mendorong Eka Tjipta Foundation (ETF) di bawah naungan Sinar Mas menggandeng Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) menyerahkan bantuan mobil tangki kepada Palang Merah Indonesia (PMI).
Bantuan itu secara simbolis diserahkan Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin setelah bersama Direktur Eksekutif ETF, Ardy Chandra kepada Pelaksana Harian (Plh) Ketua Umum PMI, Ginandjar Kartasasmita di Jakarta, Kamis (22/8/2019).
“Semoga bantuan ini dapat mengurangi potensi serangan dehidrasi serta penyebaran penyakit akibatnya kurangnya ketersediaan air bersih bagi masyarakat di tengah suhu tinggi karena puncak musim kemarau,” ujar Saleh.
Seperti diketahui, lebih dari 1,4 juta jiwa terdampak dan rugi akibat kerusakan parah yang menimpa perumahan, irigasi, jalan, jembatan, bandar udara, infrastruktur pelabuhan, termasuk pasokan air.
Aksi mereka hari ini adalah program tanggung jawab sosial yang mendapat dukungan Asia Pulp & Paper Sinar Mas.
Aksi itu adalah langkah lanjutan, setelah Oktober tahun lalu, ETF bersama Yayasan Buddha Tzu Chi serta TNI membangun rumah tinggal berikut infrastruktur layanan publik seperti klinik, rumah ibadah, dan sekolah bagi warga masyarakat yang menjadi korban bencana di Palu dan Donggala.
Di bulan Mei tahun ini, Sinar Mas juga membantu renovasi sarana pendidikan dan peribadatan pasca bencana alam banjir bandang yang melanda Sentani, Papua dan Pandeglang, Banten.
ETF bersama Yayasan Buddha Tzu Chi, juga pernah melakukan langkah serupa pada fase tahap tanggap darurat, maupun rekonstruksi saat gempa terjadi di Sumatera Barat dan Jambi (2010), Tasikmalaya dan Jawa Barat (2009), DI Yogyakarta - Magelang (2006), dan Aceh–Nias (2004).
Dari sisi pemahaman mitigasi bencana alam, pada tahun 2006, ETF juga menerbitkan buku berjudul "Disaster Management di Negeri Rawan Bencana". Buku itu berisikan rujukan penanganan bencana yang berkelanjutan.