600 Botol Minum Isi Ulang Dibagikan untuk Anak SD di Sanur
Sebanyak 600 botol minuman isi ulang dibagikan gratis kepada anak-anak dari tiga sekolah di wilayah Sanur, Kota Denpasar, Jumat (23/8/2019). Pembagian itu merupakan bagian dari kegiatan Sanur Village Festival 2019.
Oleh
AYU SULISTYOWATI
·2 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Sebanyak 600 botol minuman isi ulang dibagikan gratis kepada anak-anak dari tiga sekolah di wilayah Sanur, Kota Denpasar, Bali, Jumat (23/8/2019). Pembagian itu merupakan bagian dari kegiatan Sanur Village Festival 2019.
Dengan membagikan ratusan botol minum ini, harapannya, anak-anak sekolah di Sanur selalu membawa botol minum sendiri ke sekolah dan dalam berkegiatan. Dengan demikian, para pelajar turut mengurangi penggunaan polusi plastik air kemasan sekali minum di Bali.
Pendiri Sustainable Suzy, Suzy Hutomo, mengatakan, pembagian juga dibarengi imbauan kepada pihak sekolah agar tidak lagi membagikan air minum kemasan botol plastik, tetapi menganjurkan pelajar membawa sendiri botol minum mereka saat berkegiatan. Pembagian botol merupakan kerja sama Sanur Village Festival (SVF) dengan Sustainable Suzy, berkolaborasi dengan The Body Shop Indonesia, Yayasan Pembangunan Sanur, dan Pulau Plastik.
”Anak-anak perlu diajarkan dan dibiasakan, termasuk kita sebagai orangtua, untuk menolak membeli atau mengonsumsi air kemasan plastik. Ini adalah salah satu langkah nyata mengurangi sampah plastik. Semakin banyak yang mendukung langkah ini, semakin besar pula dampak baiknya bagi lingkungan,” katanya.
Ketua Yayasan Pembangunan Sanur Ida Bagus Sidharta mengatakan, pihaknya terus berupaya mewujudkan agar Sanur menjadi destinasi wisata yang bersih, ramah lingkungan, dan juga berkomitmen mengurangi polusi dari sampah plastik.
Gelaran tahunan Sanur Village Festival SVF juga terus diupayakan ramah lingkungan. Hal itu dijalankan dalam tema SVF tahun ini, ”Dharmaning Gesing” atau pemuliaan bambu, yang berkaitan juga dengan aksi kurangi sampah plastik. Apalagi SVF merupakan festival yang ditunggu wisatawan domestik dan mancanegara dan sudah masuk ke dalam delapan besar acara pariwisata di Tanah Air.
Upaya pengurangan sampah plastik itu selain melibatkan siswa-siswi dari sejumlah sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas dan setaranya, juga melibatkan kalangan perhotelan di Sanur yang telah mendukung pengurangan polusi plastik ke laut hingga 70 persen pada tahun 2025.
Kadek Bagus, siswa SD di Denpasar, mengaku setiap hari sejak taman kanak-kanak membawa botol minum isi ulang. ”Ya, apalagi sekarang tidak boleh membawa botol dan makan minum berbahan plastik. Bapak kepala sekolah tidak bolehkan lagi,” katanya.