Kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan di Riau sampai ke Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (9/9/2019). Kondisi cuaca di Kota Medan pun mendung sepanjang hari karena sinar matahari terhalang kabut asap.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS – Kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan di Riau sampai ke Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (9/9/2019). Kondisi cuaca di Kota Medan pun mendung sepanjang hari karena sinar matahari terhalang kabut. Kabut diperkirakan sudah masuk sejak hari Sabtu.
Namun, kondisi itu tidak memengaruhi aktivitas warga. Kebanyakan warga bahkan tidak mengetahui bahwa mendung yang melingkupi Medan berasal dari kabut asap. “Saya pikir ini hanya cuaca mendung seperti biasa,” kata Paskah Michael, warga Kota Medan.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I Medan Edison Kurniawan mengatakan hasil pantauan dari satelit tidak ditemukan titik panas di Sumatera Utara. “Kami perkirakan kabut asap di Sumatera Utara berasal dari kebakaran hutan dan lahan di Riau,” kata Edison.
Kami perkirakan kabut asap di Sumatera Utara berasal dari kebakaran hutan dan lahan di Riau. (Edison Kurniawan)
Kabut asap di Sumatera Utara tampak di Medan dan Kabupaten Deli Serdang. Meskipun membuat kondisi cuaca seperti mendung, kabut asap tidak mengganggu jarak pandang dalam berkendara.
Aktivitas warga di luar ruangan juga tidak terganggu karena kabut asap tidak mengganggu pernapasan secara langsung. Udara di permukaan tanah masih jernih.
Edison mengatakan, hasil pantauan satelit pada Senin tidak ditemukan titik panas di Sumut. Namun, sehari sebelumnya masih ditemukan dua titik panas yakni di Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Padang Lawas Utara.
Berdasarkan pantauan titik panas dari aplikasi Lapan : Fire Hotspot, terdapat 327 titik panas yang terdeteksi di Riau pada Senin pukul 17.35. Adapun di Jambi terdapat 392 titik panas dan di Sumbar 9 titik panas.