Skema Anyar Guna Tingkatkan Layanan Transportasi di Solo
Pemerintah pusat menyiapkan Rp 50 miliar per tahun untuk bantuan transportasi massal dengan skema buy the service atau beli layanan di Solo, Jawa Tengah
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
SOLO, KOMPAS – Pemerintah pusat menyiapkan Rp 50 miliar per tahun untuk bantuan transportasi massal dengan skema buy the service atau beli layanan di Solo, Jawa Tengah. Skema ini diterapkan guna meningkatkan pelayanan serta memodernisasi angkutan masal.
“Kota Solo masuk prioritas mendapat bantuan pembiayaan operasional bus rapid transit dengan skema buy the service tahun 2020,” kata Kepala Bidang Angkutan di Dinas Perhubungan Solo Muhammad Taufiq di Solo, Senin (9/9/2019). Dengan skema beli layanan, armada bus disediakan swasta. Pemerintah nantinya akan membayar layanan bus tersebut kepada pihak operator swasta.
Taufiq mengatakan, Kementerian Perhubungan telah menyiapkan pagu angggaran Rp 50 miliar per tahun untuk operasional bus Batik Solo Trans dengan skema beli layanan. Pemkot Solo telah diminta menyiapkan kajian teknis, antara lain terkait pengaturan koridor atau rute bus rapid transit Batik Solo Trans.
"Yang diminta adalah rute yang terintegrasi dengan sistem pembayaran yang juga terintegrasi. Kami diberi waktu bulan ini harus selesai,” katanya.
Saat ini, armada bus Batik Solo Trans (BST) melayani tiga koridor di Solo. Bus tersebut dioperasikan PT Bengawan Solo Trans yang merupakan konsorsium perusahaan otobus di Solo. Sebagian besar bus BST merupakan bantuan pemerintah tapi biaya operasional ditanggung sepenuhnya oleh konsorsium.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat di Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, pihaknya akan memberi anggaran Rp 50 miliar per tahun untuk pendanaan operasional bus rapid transit di Solo. Selain Solo, ada empat kota lain yang juga akan mendapatkan bantuan anggaran serupa yaitu Yogyakarta, Palembang, Denpasar, dan Medan.
Tahun 2020 di Solo sedang kami siapkan skema baru untuk pelayanan dan untuk memodernisasi angkutan umum massal dengan skema beli layanan
“Tahun 2020 di Solo sedang kami siapkan skema baru untuk pelayanan dan untuk memodernisasi angkutan umum massal dengan skema beli layanan,” katanya.
Budi mengatakan, Kemenhub ingin mengubah bentuk bantuan angkutan transportasi masal. Jika selama ini bantuan diberikan dalam wujud bus kepada pemerintah kota, maka tahun 2020 bantuan diubah dengan skema beli layanan. Dengan skema tersebut, armada bus disediakan oleh pihak swasta. Pemerintah nantinya akan membayar layanan bus tersebut kepada pihak operator swasta.
Menurut Budi, jumlah bus yang harus disediakan operator swasta serta jumlah koridor harus melalui kajian lebih dulu. Waktu tunggu kedatangan antar bus (headway) ditentukan sekitar 10-15 menit. “Kalau headway-nya lebih dari 10-15 menit maka tidak akan menarik masyarakat,” katanya.
Budi mengatakan, skema beli layanan itu diharapkan akan merangsang masyarakat meninggalkan kendaraan pribadinya untuk beralih menggunakan angkutan umum. “Yang diharapkan adalah berpindahnya masyarakat dari ketergantungan transportasi pribadi ke angkutan umum,” katanya.