Pengadaan layanan internet desa diharapkan mampu memberikan kesempatan bagi masyarakat perdesaan untuk mengakses pembangunan lebih cepat.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·3 menit baca
KLUNGKUNG, KOMPAS – Pengadaan layanan internet desa diharapkan mampu memberikan kesempatan bagi masyarakat perdesaan untuk mengakses pembangunan lebih cepat. Percepatan itu penting demi mendorong pertumbuhan ekonomi desa dan meningkatkan taraf kesejahteraan warga di perdesaan.
Terkait hal itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Selasa (10/9/2019), meresmikan “idesCafe”. IdesCafe yakni layanan internet bagi masyarakat perdesaan di Banjar Sidayu Tojan, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali.
Jaringan layanan internet (Wifi) perdesaan itu disediakan PT Indonesia Comnets Plus (ICON+), anak perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), melalui perjanjian kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Klungkung.
Sebelum meresmikan layanan “idesCafe”, Rini menyatakan, satu dari sembilan program prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo adalah membangun Indonesia dari pinggiran. Penyediaan sambungan internet di perdesaan, menurut Rini, merupakan upaya pembangunan di perdesaan.
“Saya betul-betul berharap internet ini bisa digunakan mengakses pasar sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan,” kata Rini.
Dalam acara itu, Rini juga meminta pihak PT Indonesia Comnets Plus (ICON+) mengganti sebutan “idesCafe” dengan nama yang lebih Indonesia dan mencerminkan kearifan lokal masyarakat, seperti warung ides, saung ides, atau kedai ides.
Saya betul-betul berharap internet ini bisa digunakan mengakses pasar sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan.
Usulan penamaan itu juga muncul dalam dialog antara Rini dengan sejumlah perwakilan pemerintah daerah di luar Bali yang sudah memiliki “idesCafe” melalui layanan telekonferensi. Daerah yang disambungkan telekonferensi itu, antara lain, Banyuwangi (Jawa Timur), Tasikmalaya (Jawa Barat), Makassar (Sulawesi Selatan), Bitung Timur (Sulawesi Utara), dan Langsa (Aceh).
Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung I Gede Putu Winastra menyatakan pengoperasian layanan internet masuk desa dengan “idesCafe” di wilayah Kabupaten Klungkung itu sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Klungkung maupun Pemerintah Provinsi Bali dalam pembangunan di daerah. Winastra mengatakan, pemerintah daerah juga sudah menjalankan pelayanan maupun transaksi berbasis teknologi digital.
“Sejak 2017, Pemerintah Kabupaten Klungkung sudah meluncurkan layanan web desa,” kata Winastra dalam sambutannya. Winastra menambahkan, Pemprov Bali memprogramkan pembangunan ekonomi desa adat, salah satunya dengan menyediakan sambungan internet di desa adat.
Wifi
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali I Nyoman Sujaya menyebutkan, Gubernur Bali menargetkan 4.000 titik Wifi gratis dipasang di seluruh Bali pada 2023. Tahun 2019 ini, menurut Sujaya, ditargetkan 1.811 titik Wifi sudah dipasang di seluruh Bali.
Adapun Bendesa (Ketua) Adat Sidayu Tojan Komang Sudira mengungkapkan, penyediaan Wifi yang dapat diakses warga secara gratis itu akan dimanfaatkan dengan baik agar masyarakat memeroleh manfaat dari internet.
“Kami memiliki perkebunan dan sebagian warga kami di Sidayu Tojan memiliki keahlian tukang bangunan,” kata Sudira. “Kami berharap dengan masuknya internet di desa kami dapat membuka promosi tentang potensi di wilayah kami,” ujar Sudira menambahkan.
Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus Hikmat Dradjat mengatakan, penyediaan Wifi ke perdesaan menjadi bentuk dukungan PLN melalui ICON+ untuk mengembangkan Desa Berlistrik dan Berinternet. Penyediaan internet bertujuan meningkatkan pendidikan masyarakat melalui kemudahan akses informasi dan pembelajaran jarak jauh, memberdayakan ekonomi masyarakat, dan menciptakan komunitas digital di perdesaan serta menyinergikan pelayanan pemerintah desa dan masyarakat.
“Kami membuka akses internet dan pemda menyewanya untuk memberikan akses internet ini ke masyarakat,” kata Hikmat. Penyediaan akses internet di perdesaan ini juga upaya meningkatkan penggunaan bandwidth per kapita di Indonesia.
“Agar penetrasi ini lebih merata, kami menggunakan infrastruktur PLN. Dimana pun ada tiang listrik, di sana internet hidup,” ujar Hikmat.
Rini juga menyatakan fasilitas yang disediakan, termasuk akses internet di desa dan layanan Rumah Kreatif BUMN, dapat dimanfaatkan kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah, khususnya dari nasabah Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) PT Permodalan Nasional Madani.