logo Kompas.id
NusantaraSabut Kelapa Sulut Nyaris Tak ...
Iklan

Sabut Kelapa Sulut Nyaris Tak Terjamah Industri

Meskipun memiliki area lahan perkebunan kelapa terluas di Indonesia, Sulawesi Utara hanya mengekspor kopra dan beberapa produk turunan kelapa lainnya.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HvGofLjYWFMBmOIVtG1zsDx5UPg=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2FDSC01626_1568120697.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Serat sabut kelapa dipajang di kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian Sulawesi Utara, Selasa (10/9/2019). Bagian sabut kelapa yang diolah menjadi serat sabut kelapa bisa dimanfaatkan sebagai bahan jok mobil.

MANADO, KOMPAS – Meskipun memiliki area lahan perkebunan kelapa yang sangat luas, Sulawesi Utara hanya mengekspor kopra dan beberapa produk turunan kelapa lainnya. Potensi sabut kelapa yang juga diminati pasar internasional baru terjamah oleh dua perusahaan dengan hasil yang terbatas.

Data Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Sulawesi Utara, baru ada dua unit usaha kecil yang mengolah sabut kelapa, salah satunya CV Puri Bitung Gemilang yang dimiliki Hermanto di Bitung. Perusahaan itu memproduksi serat sabut kelapa (cocofiber) yang digunakan untuk membuat jok mobil, matras, hingga jaring.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000