Jawa Barat Prioritaskan Pembangunan Empat Wisata Air
Pemerintah provinsi Jawa Barat memprioritaskan pembangunan empat destinasi pariwisata berbasis sumber daya air dalam rentang waktu tahun 2019-2020.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS – Pemerintah Provinsi Jawa Barat memprioritaskan pembangunan empat destinasi pariwisata berbasis sumber daya air. Dilakukan rentang tahun 2019-2020, pembangunan itu diharapkan tidak hanya menambah jumlah wisatawan tapi ikut meningkatkan perlindungan dan pelestarian kawasan.
Empat destinasi ini adalah sempadan Sungai Kalimalang di Kota Bekasi, Situ Rawa Kalong (Kota Depok), Situ Ciburuy (Kabupaten Bandung Barat), dan Waduk Darma (Kabupaten Kuningan). Dana yang digelontorkan untuk membangun destinasi-destinasi wisata itu mencapai Rp 23,48 miliar dari APBD Jabar tahun 2019. Pada tahun 2020, perkiraan biaya pembangunan dari keempat lokasi itu mencapai Rp 245,31 miliar.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Jawa Barat Linda Al Amin di Gedung Sate, Bandung, Kamis (19/9/2019) menyampaikan, empat lokasi itu dibangun tidak hanya untuk menarik wisatawan, tetapi juga untuk menjaga lingkungan. Kini, Situ Ciburuy dan Situ Rawa Kalong kerap menjadi pembuangan sampah dan limbah. Dengan revitalisasi ini, diharapkan warga lebih peduli lingkungan karena telah ditata menjadi lokasi wisata.
“Revitalisasi dan penataan ini menjadi salah satu program unggulan Jabar Juara. Dengan revitalisasi dan penataan, masyarakat diharapkan lebih peduli memelihara sumber air, tidak membuang sampah sembarangan, dan mencemari air,” tuturnya.
Linda memaparkan, pembangunan lokasi wisata tidak mengubah kondisi badan air. Lokasi-lokasi yang akan dibangun melingkupi kawasan pinggiran, seperti sempadan sungai dan pinggiran waduk. Selain itu, infrastruktur pendukung seperti panggung terapung di Situ Rawa Belong dan Waduk Darma, serta pasar terapung di Situ Ciburuy, mulai dibangun tahun 2020.
“Semua infrastruktur di permukaan air seperti jalur pejalan kaki dan panggung dibangun terapung sehingga tidak ada badan air yang berubah. Sebagian besar sudah disetujui pemerintah pusat tapi dengan catatan tidak boleh merusak lingkungan,” ujarnya.
Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Iwan Priyatna menuturkan, revitalisasi dan penataan lokasi-lokasi itu diharapkan bisa menambah jumlah kunjungan, terutama turis mancanegara. Dia menuturkan, mereka biasanya punya waktu kunjungan lebih lama sehingga semakin menguntungkan masyarakat sekitar tempat wisata.
“Pembangunan ini menjadi salah satu bagian dari target Jabar jadi provinsi pariwisata,” ujarnya. Tahun ini, Pemprov Jabar mendorong kunjungan wisatawan sekitar 49,83 juta. Sebanyak 1,83 juta adalah wisatawan mancanegara dan sekitar 48 juta wistawan domestik.
Pembangunan ini menjadi salah satu bagian dari target Jabar jadi provinsi pariwisata
Dinas Sumber Daya Air Jawa Barat Linda Al Amin (kanan) memberikan pemaparan dalam Kegiatan Jabar Punya Informasi (JAPRI), Gedung Sate, Bandung, Kamis (19/9/2019).Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Jabar Eddy Iskandar Muda Nasution mengatakan, pembangunan destinasi wisata air tersebut tidak lepas dari karakter daerah. Dia menuturkan, Jabar menyimpan banyak potensi wisata air, mulai dari sungai, waduk hingga pantai.
“Dari bentuk permukaan bumi dan tampungan airnya, Jabar terutama bagian selatan memiliki banyak pemandangan indah. Karena itu, pembangunan di wilayah air juga perlu melihat dari sisi pariwisata sehingga memiliki nilai,” tuturnya.