Minat baca pelajar, mahasiswa, dan umum dari kalangan masyarakat terhadap koleksi buku di Perpustakaan Umum Kabupaten Karangasem, Bali, makin berkurang.
Oleh
AYU SULISTYOWATI
·2 menit baca
KARANGASEM, KOMPAS – Minat baca pelajar, mahasiswa, dan umum dari kalangan masyarakat terhadap koleksi buku di Perpustakaan Umum Kabupaten Karangasem, Bali, makin berkurang. Selama dua tahun terakhir, data menyebutkan penurunan minat baca pelajar terburuk, yakni tercatat 8.421 orang di tahun 2017 dan menjadi 4.300 orang di tahun 2018.
Hal ini selaras dengan dengan turunnya jumlah kunjungan selama tiga tahun terakhir. Kunjungan yang menurun di kalangan pelajar dari 6.787 orang di tahun 2016 menjadi 4.300 orang di tahun 2018. Tahun ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Karangasem tengah mencari cara mendongkrak minat serta membangkitkan lagi popularitas perpustakaan.
Teknologi digitalisasi memang tidak mungkin dihindari dan tak perlu dihindari. Perpustakaan tengah berupaya menyelaraskan dengan perkembangan zaman. Bagaimana pun yang perlu ditingkatkan adalah minat bacanya apa pun medianya, kata Astika
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Karangasem I Wayan Astika mengatakan kunjungan ke perpustakaan memang justru meningkat. Akan tetapi, minat baca terhadap buku-buku perpustakaan itu yang makin rendah.
“Teknologi digitalisasi memang tidak mungkin dihindari dan tak perlu dihindari. Perpustakaan tengah berupaya menyelaraskan dengan perkembangan zaman. Bagaimana pun yang perlu ditingkatkan adalah minat bacanya apa pun medianya,” kata Astika, di Karangasem, Selasa (19/9/2019).
Ia menambahkan perlunya mempropagandakan budaya literasi ke seluruh kalangan masyarakat. Perpustakaan Karangasem, lanjutnya, merupakan salah satu sarana kedepannya untuk membantu memaksimalkan budaya literasi di seluruh warganya.
Karenanya, tahun ini, dinasnya menggelar Hari Kunjung Perpustakaan dan bulan Gemar Membaca 2019. Beragam kegiatan digelar di antaranya dialog literasi, lomba poster, lomba mewarnai, pameran buku literasi.
Ia tengah menyiapkan inovasi melalui literasi digitalisasi. Menurutnya, perpustakaan tidak selalu sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan mendapatkan referensi keilmuan. Kedepannya, seperti Perpustakaan Kabupaten Karangasem dapat menjadi tempat rekreasi keluarga.
Harapannya, adanya kegiatan kunjungan serta bulan gemar membaca dapat menarik para penggiat literasi untuk duduk bersama memperbaiki dan mencari inovasi terbaik. “Semua demi meningkatkan kemampuan literasi masyarakat dan mendongkrak minat baca terutama di usia dini. Tetap optimis minat baca meningkat, meski tidak berkunjung ke perpustakaan,” ujar Astika.
Berdasarkan data Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten periode 2018, koleksi perpustakaan kabupaten tersebut berjumlah 7.034 judul dan 19.705 eksemplar. Kategori ilmu terapan/teknologi, sosial, dan agama mendominasi koleksi perpustakaan tersebut.
Sementara, Manager Communication Pernerbit Erlangga Bali Rahmadi tetap optimis dengan minat baca masyarakat Bali. Alasannya, pameran-pameran buku yang diikuti oleh Penerbit Erlangga masih banyak dikunjungi serta diminati sejumlah kalangan.
Bahkan, tren minat baca dari pengalaman berpameran, buku cerita banyak diminati dan dibeli. Hal ini, lanjut Rahmadi, memberikan rasa optimis di tengah gencarnya gempuran digitalisasi bahwa fisik buku masih dibutuhkan masyarakat.
Maka, lanjutnya, antusias masyarakat tersebut selayaknya diapresiasi. Selain itu, hal tersebut memotivasi agar keragaman buku yang diterbitkan harus lebih menarik agar antusiasme membaca tetap terjaga.