SLAWI, KOMPAS — Bara api sisa kebakaran yang masih menyala di lereng Gunung Slamet di Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, selesai ditangani petugas dan sukarelawan pada Kamis (26/9/2019). Penanganan dilakukan dengan menguruk bara api dengan tanah basah.
Kebakaran di lereng Gunung Slamet pertama kali diketahui warga pada Selasa (17/9/2019) di hutan milik Perum Perhutani petak 48 Bukit Igir Genting, Kabupaten Tegal. Keesokan harinya, kebakaran meluas hingga petak 16 Bukit Igir Klanceng, Kabupaten Brebes. Kesatuan Pemangkuan Hutan Pekalongan Barat mencatat, kebakaran melahap lahan seluas 126 hektar dengan nilai kerugian mencapai Rp 37,8 juta.
Koordinator Sukarelawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal Kartono mengatakan, setelah berjibaku selama 10 hari, petugas dan sukarelawan pemadam kebakaran berhasil mengatasi kebakaran di lereng Gunung Slamet.
”Kami mengendalikan bara api agar tidak menimbulkan api baru dengan cara menguruk bara api menggunakan tanah basah. Untuk menghindari perambatan bara api, sekat bakar selebar 3 meter juga dibuat di sekitar lokasi,” tutur Kartono, Jumat.
Ia menambahkan, beberapa sukarelawan menginap di sekitar lokasi pada Rabu dan Kamis malam untuk memastikan bara api tidak menimbulkan titik api baru. Atas izin Perum Perhutani, beberapa pohon ditebang karena ada sumber api yang membakar daun kering di atas pohon.
Sebelumnya, Kepala BPBD Jawa Tengah Sudaryanto mengimbau semua pihak terus mewaspadai kebakaran susulan. Ia berharap, kebakaran yang melanda lereng Gunung Slamet tidak seperti kebakaran di lereng Gunung Merbabu yang sempat padam, kemudian menyala lagi beberapa hari setelah padam.
Untuk meminimalkan adanya potensi kebakaran susulan, menurut Kartono, petugas kepolisian dan sukarelawan akan melakukan pemantauan dan patroli rutin. Edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat juga akan digalakkan.
Bupati Tegal Umi Azizah mengapresiasi upaya petugas dan sukarelawan yang memadamkan api. Keterbatasan alat dan kendala angin kencang pada akhirnya bisa mereka atasi dan kebakaran berhasil dipadamkan. Setelah upaya pemadaman selesai, Umi mengajak sukarelawan dan petugas untuk menanam pohon kembali di sekitar lokasi kebakaran.
Nanti, kalau semuanya sudah aman, sebaiknya kita lakukan penanaman kembali. Untuk mengganti beberapa pohon yang kemarin terbakar atau ditebang saat upaya pemadaman.
”Nanti, kalau semuanya sudah aman, sebaiknya kita lakukan penanaman kembali. Untuk mengganti beberapa pohon yang kemarin terbakar atau ditebang saat upaya pemadaman,” kata Umi.