Balikpapan Jadi Kota Tumpuan Awal Ibu Kota Negara Baru
Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, direncanakan menjadi kota tumpuan awal bagi aparatur sipil negara dan keluarga yang bertugas di ibu kota negara baru.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, direncanakan menjadi kota tumpuan awal bagi aparatur sipil negara dan keluarga yang bertugas di ibu kota negara baru. Itu dilakukan karena terdapat fasilitas yang lengkap dan dekat dengan lokasi calon ibu kota baru.
Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa lokasi yang dinilai paling cocok menjadi ibu kota negara baru adalah perbatasan Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Persiapan undang-undang pemindahan ibu kota akan dilaksanakan 2020. Jika berjalan lancar, pembangunan ibu kota direncanakan 2021 di tanah seluas 40.000 hektar dan ditargetkan selesai 2024.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Rabu (10/2/2019) ini, berencana mengunjungi Teluk Balikpapan dan Kecamatan Sepaku untuk meninjau lokasi calon ibu kota negara.
”Tahun pertama ibu kota negara baru beroperasi, sebagian aktivitas akan dilakukan di Balikpapan. Mungkin aparatur sipil negara akan tinggal di Balikpapan dan kerja di ibu kota negara baru,” katanya dalam diskusi Rancang Bangun dan Kesiapan Kalimantan Timur Sebagai Ibu Kota Negara, Selasa (1/10/2019) malam, di Balikpapan.
Tahun pertama ibu kota negara baru beroperasi, sebagian aktivitas akan dilakukan di Balikpapan. Mungkin aparatur sipil negara akan tinggal di Balikpapan dan kerja di ibu kota negara baru.
Hadir pula dalam acara itu Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas’ud, Gubernur Kaltim Isran Noor, dan Kepala Bappeda Kutai Kartanegara Wiyono.
Bambang mengatakan, pembangunan ibu kota baru akan dilakukan bertahap. Untuk itu, kemungkinan anak ASN yang ditugaskan ke ibu kota baru bisa sekolah di Balikpapan. Balikpapan juga dinilai strategis karena berjarak sekitar 50 kilometer ke Kecamatan Sepaku yang menjadi salah satu calon lokasi ibu kota negara baru.
Berbagai fasilitas umum di Balikpapan, seperti tempat olahraga, sekolah, bandar udara, dan pelabuhan, dinilai laik untuk tempat tinggal sementara para ASN dan keluarga. Sementara pembangunan lanjutan akan tetap dilakukan di lokasi ibu kota negara baru.
Bambang mengatakan, selain kantor pemerintahan, di lokasi ibu kota baru juga akan dibangun universitas kelas dunia dengan jurusan utama teknologi informasi, teknik, dan matematika. Fokus studi itu diambil untuk melengkapi jurusan yang sudah tersedia di universitas di Kaltim. Selain itu, akan dibangun juga industri di sekitar ibu kota negara baru yang fokus ke pengembangan industri digital.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, Pemkot Balikpapan akan menyesuaikan rencana tata ruang wilayah sesuai rencana pembangunan ibu kota. Hal itu dilakukan agar pembangunan kota penyangga mendukung pembangunan jangka panjang ibu kota negara baru.
”Itu harus segera kami siapkan meski banyak yang masih dirahasiakan dalam pembangunan ibu kota ini. Supaya ketika mulai pembangunan, kita sudah siap,” ujar Rizal.
Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas’ud mengatakan, di Kecamatan Sepaku terdapat hutan tanaman industri yang dikelola PT ITCI Hutani Manunggal.
”Tanah itu milik negara. Namun, kami belum tahu titik pastinya. Kita ikuti skema dan tindak lanjut dari pemerintah pusat,” kata Abdul.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengatakan, ia akan menjaga kondusivitas Kalimantan Timur selama pembahasan dan pembangunan ibu kota negara baru. Saat ini ia sudah mendapat kesepakatan bersama serta dukungan dari 10 kabupaten dan kota di Kalimantan Timur terkait ibu kota negara baru.