Pipa PT Pertamina, yang melintasi Dusun Sidadadi, Kelurahan Tarisi, Kecamatan Wanareja, Cilacap, Jawa Tengah, bocor pada Minggu (6/10/2019) pukul 23.40. Aktivitas warga dibatasi supaya tidak terjadi kebakaran.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
CILACAP, KOMPAS — Pipa PT Pertamina, yang melintasi Dusun Sidadadi, Kelurahan Tarisi, Kecamatan Wanareja, Cilacap, Jawa Tengah, bocor pada Minggu (6/10/2019) pukul 23.40. Aktivitas warga dibatasi supaya tidak terjadi kebakaran di lokasi kejadian. Penyebab kebocoran pipa yang menyalurkan solar itu masih dalam proses investigasi Pertamina.
”Saya dapat laporan dari warga tadi malam pukul 00.40, terjadi kebocoran (pipa) dan meluas sekitar 10-15 meter,” kata Ahmad Syaefudin, anggota staf pada Seksi Pembangunan Desa Tarisi, saat dihubungi dari Purwokerto, Jawa Tengah, Senin (7/10).
Ada tanaman jeruk, pisang, dan kelapa yang terkena solar.
Ahmad menyampaikan, kebocoran solar kemudian menyebabkan genangan di sekitar jalan desa serta kebun warga. ”Ada tanaman jeruk, pisang, dan kelapa yang terkena solar. Luasnya sekitar 10 meter x 8 meter,” katanya.
Ahmad juga menyampaikan, lokasi kebocoran pipa berada di sebelah timur PAUD Maarif Tarisi dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maarif Tarisi pada jarak berkisar 40-50 meter. Oleh karena itu, aktivitas di PAUD diliburkan dan pelajar di MI juga segera dipulangkan. ”Untuk MI, tadi sedang ada tes dan hanya 1 jam pelajaran. Sekarang sudah dipulangkan untuk mengindari hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Menurut Ahmad, warga dalam radius sekitar 200 meter juga diminta tidak menyalakan kompor atau api supaya tidak terjadi kebakaran. ”Baunya cukup menyengat. Warga yang akan memasak diminta untuk mengungsi ke tetangga atau saudara yang berada di zona aman,” ujarnya.
Sementara kami juga melakukan pendataan warga bila ada yang terkena dampak.
Senior Supervisor Communication & Relation PT Pertamina Marketing Operation Region IV Arya Yusa Dwicandra mengatakan, kebocoran terjadi pada pipa CB-1. CB merupakan singkatan Cilacap-Balongan. Pipa CB-1 adalah pipa yang menyalurkan BBM jenis solar dari Terminal BBM (TBBM) Lomanis ke TBBM Tasikmalaya dan TBBM Ujungberung. Adapun kebocoran terjadi saat pengerjaan proyek pengembangan pipa CB III.
”Untuk penyebab, masih dalam investigasi. Sementara kami juga melakukan pendataan warga jika ada yang terkena dampak,” kata Arya.
Arya menyebutkan, pasokan dan distribusi di TBBM Tasikmalaya dan TBBM Ujungberung untuk wilayah Bandung dan Tasikmalaya dalam keadaan aman. Selama proses normalisasi pipa, TBBM Tasikmalaya dan TBBM Ujung berung akan mendapat pasokan solar dari TBBM Balongan atau TBBM Cikampek.
”Pertamina telah menghentikan aliran solar dan saat ini sedang melakukan penyedotan BBM di sekitar area terdampak. Pertamina juga terus berkoordinasi dengn aparat kepolisian, damkar (pemadam kebakaran), transporter, dan kepala desa,” paparnya.
Dari catatan Kompas, kebocoran pipa juga pernah terjadi pada Mei 2010. Saat itu, pasokan bahan bakar minyak jenis premium ke wilayah Bandung dan sekitarnya sempat terganggu akibat kebocoran pipa penyalur milik PT Pertamina di Desa Ciaro, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung.
Kala itu, setidaknya 2.800 liter premium tumpah akibat kebocoran pipa tembaga itu. Dalam kasus itu, terindikasi ada unsur kriminal, yaitu pencurian dengan modus mengebor tanah hingga menembus pipa (Kompas, 7/5/2010).
Kemudian, pada Agustus 2013, Kepolisian Resor Kota Tasikmalaya membentuk tim khusus untuk mengusut pencurian bahan bakar minyak jenis premium dengan modus melubangi pipa penyaluran.
Sebelumnya, pipa premium milik PT Pertamina di Kampung Maribaya, Desa Ancol, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, bocor dan meledak. Peristiwa itu menyebabkan seorang petugas Pertamina mengalami luka bakar dan ribuan kiloliter premium terbuang (Kompas, 2/8/2010).
Pada Oktober 2014, warga Tasikmalaya khawatir dampak buruk kebocoran pipa solar milik PT Pertamina di dasar saluran irigasi Cimulu di Kampung Warung, Desa Kamulyan, Kecamatan Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat. Kebocoran diawali bunyi letusan kecil, solar merembes bercampur air di saluran irigasi selebar 3 meter dan ketinggian 1,5 meter. PT Pertamina menurunkan dua mobil pemadam kebakaran, mobil penyedot, dan satu truk penampung BBM solar berkapasitas 16.000 liter (Kompas, 22/10/2014).