Komite Paralimpiade Nasional Indonesia akan menggelar kejuaraan nasional untuk menjaring bibit atlet, pada 23-27 Oktober 2019 di Solo, Jawa Tengah. Ada enam cabang olahraga yang akan dipertandingkan.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
SOLO, KOMPAS – Komite Paralimpiade Nasional Indonesia akan menggelar kejuaraan nasional untuk menjaring bibit atlet, pada 23-27 Oktober 2019 di Solo, Jawa Tengah. Ada enam cabang olahraga yang akan dipertandingkan, yaitu atletik, tenis meja, renang, angkat berat, boccia, dan basket.
Ketua Umum Komite Paralimpiade Nasional Indonesia (NPCI) Senny Marbun mengatakan, kejurnas ini digelar untuk menjaring bibit atlet penyandang disabilitas. Regenerasi atlet dibutuhkan untuk menjaga dan meningkatkan prestasi atlet-atlet di ajang ASEAN Para Games, Asian Para Games dan kejuaraan tingkat dunia lainnya.
“Bibit baru yang terseleksi nanti akan mengisi Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Disabilitas yang ada di Solo,” kata Senny di Solo, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2019).
Menurut Sekretaris Jenderal NPCI Rima Ferdiyanto, kejurnas berlaku untuk semua usia. Kalau ada yang berusia pelajar akan didaftarkan masuk SKO Disabilitas di Solo. "Apabila usianya sudah senior akan dijadikan tim pelapis ASEAN Para Games 2021,” katanya.
Rima menambahkan, dalam AD/ART NPCI, telah diamanatkan kejurnas harus dihelat setiap tahun untuk menjaring bibit baru. Di Solo, kejurnas ini akan digelar di sejumlah venue, antara lain untuk cabor atletik di stadion Universitas Sebelas Maret Solo. Sedangkan untuk pertandingan tenis meja akan diadakan arena tenis meja di Hartono Trade Center, Solo Baru, Sukoharjo. Adapun untuk cabor lain masih belum ditetapkan.
“Masing-masing provinsi kami harapkan mengirimkan atlet-atlet terbaiknya untuk mengikuti kejurnas ini. Karena ini terbuka, atlet-atlet pelatnas juga boleh turun,” katanya.
Masing-masing provinsi kami harapkan mengirimkan atlet-atlet terbaiknya untuk mengikuti kejurnas ini. Karena ini terbuka, atlet-atlet pelatnas juga boleh turun
Menurut Rima, jika dalam kejurnas ini ada atlet dari daerah memiliki prestasi sangat menonjol hingga bisa mengalahkan atlet pelatnas, atlet tersebut akan dipertimbangkan direkrut bergabung dalam tim nasional. Namun, tujuan utama kejurnas ini bukanlah untuk mencari atlet pelatnas ASEAN Para Games 2020 karena para pelatihannya sudah dimulai sejak Mei 2019.
"Bila ada atlet baru yang tampil luar biasa dimungkinkan bergabung dalam tim pelatnas ASEAN Para Games 2021," kata dia.